Islam Dan Kesehatan Mental

Mulyadi, Dr (2017) Islam Dan Kesehatan Mental. KALAM MULIA, Jakarta, Jl. Teladan No. 2 Johar Baru V Telp. (021) 4229112-4229113 Fax. (021) 4229114 E-mail : km08 mulia@yahoo.com Jakarta Pusat – 10560. ISBN 978-979-24-9369-6

	Text Kata Pengantar & Daftar Isi Islam & Kesehatan Mental.pdf Download (225kB)
	Text Kata Pengantar Islam dan Kesehatan Mental.pdf Download (225kB)
Preview	Text Bab I s.d Bab VII (Islam dan Kesehatan Mental).pdf Download (762kB) | Preview
Preview	Text Bab I s.d Bab VII (Islam dan Kesehatan Mental).pdf Download (762kB) | Preview
Preview	Text Bab VIII Islam & Kesehatan Mental.pdf Download (853kB) | Preview
Preview	Text Bab VIII s.d bab XIII (Islam dan Kesehatan Mental).pdf Download (853kB) | Preview

Abstract

Sungguhpun demikian tak dapat dipungkiri sejarah mencatat bahwa keilmuan Kesehatan Mental yang berkembang dengan pesatnya saat ini secara yuridis formal dikembangkan dari Barat yang telah teruji keberadaannya baik ditinjau dari segi tataran teoritis, praktis, dan empiris, yang menjangkau semua segi dan sisi kehidupan manusia terutama dalam setting pendidikan karir, dan jabatan. Namun demikian agaknya sebuah keharusan tidak hanya bagi penulis bahkan juga bagi para pakar dan praktisi pendidikan Islam untuk memulai memperbincangkan hal ikhwal keilmuan Kesehatan Mental dalam perspektif ilmu-ilmu keislaman terutama sekali dalam nuansa pendidikan Islam. Hal ini sudah ada tanda-tanda yang mengarah ke sana seperti telah dipikirkan oleh para pemikir-pemikir Islam sebut saja Ismail Raj’i, al-Faruqi, dkk. yang dikenal dengan istilah Islamisasi Ilmu Pengetahuan pada awal abad ke-20. Setidaknya wacana ini akan melahirkan sesuatu yang bersentuhan dengan nilai-nilai keilmuan yang benar-benar miliknya kaum muslimin dengan tidak mengenyampingkan teori-teori Barat yang ada titik singgung dan persetuhannya dengan nilainilai Islam yang didasari oleh al-Qur’an dan Sunnah, salah satu diantaranya keilmuan Kesehatan Mental (Islam dan Kesehatan Mental). Dr. Moh. Nasir menyatakan Islam tidak membeda-bedakan teori dan konsep keilmuan, apabila datangnya dari Barat dan tidak bertentangan dengan prinsip alQur’an dan Sunnah, maka Islam dapat menerimanya.

Actions (login required)

View Item