Desi Ratna Sari, Desi (2018) Penafsiran Surat al-Nahl ayat 125 Menurut Mufassir (Studi Muqaran). Skripsi thesis, UIN IB Padang.
Text (cover, pengesahan pembimbing, dan Abstrak)
cover.pdf - Published Version Download (446kB) |
||
Text (BAB I)
I.pdf - Published Version Download (605kB) |
||
Text (BAB II)
II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (743kB) |
||
|
Text (BAB III)
III.pdf - Published Version Download (332kB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (532kB) |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (144kB) |
||
|
Text (Daftar Kepustakaan)
kepustakaan.pdf - Published Version Download (192kB) | Preview |
|
Text (Full Skripsi)
full skripsi.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul "Penafsiran Surat al-Nahl ayat 125 menurut Mufassir (Studi Muqaran)" ditulis oleh Desi Ratna Sari, NIM: 1415030139, Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. Maksud dari judul skripsi ini adalah kajian kritis tentang perbandingan penafsiran surat al-Nahl ayat 125 menurut Mufassir, sehingga dapat diketahui penafsiran dari ayat tersebut. Faktor yang melatarbelakangi penulis membahas masalah ini adalah: karena pada masa sekarang banyaknya pada da'i yang menyampaikan dakwah tidak sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh al-Qur'an, ada yang menyampaikan materi orang dewasa kepada anak-anak, karena itulah penulis ingin mengetahui penafsiran surat al-Nahl ayat 125 terkhusunya metode al-hikmah, al-mau'izhah al-hasanah dan al-mujadalah menurut ulama tafsir yaitu Ibnu Katsir, Sayyid Quthub dan Hamka. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan terhadap literatur-literatur kitab tafsir yang berkaitan dengan persoalan surat al-Nahl ayat 125. Adapun yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir, yaitu kitab Tafsir al-Qur'anul 'Azim, Tafsir Fi Zhilalil Qur'an dan Tafsir al-Azhar. Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ulama tafsir memang berbeda dalam mengungkapkan makna surat al-Nahl ayat 125 tersebut, terutama makna lafaz al-hikmah, al-mau'izhah al-hasanah dan al-mujadalah yang diungkapkan oleh Ibnu Katsir, Sayyid Quthub Dan Hamka. Adapun makna al-hikmah menurut Ibnu Katsir adalah sesuatu yang disampaikan harus berasal dari al-Qur'an dan Sunnah, menurut Sayyid Quthub adalah menguasai keadaan dan kondisi serta batasan-batasan yang disampaikan supaya tidak memberatkan tehadap apa yang disampikan, sedangkan menurut Hamka adalah bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang dan hati yang bersih yang dapat menarik perhatian orang supaya percaya kepada Allah. Makna al-mau'izhah al-hasanah menurut Ibnu Katsir adalah pelajaran yang baik, yaitu semua yang terkandung didalamnya berupa larangan-larangan dan kejadian-kejadian yang menimpa manusia supaya dapat dijadikan peringatan akan balasan Allah, menurut Sayyid Quthub adalah nasehat yang dapat menembus hati nurani dengan halus dan lembut sedangkan menurut Hamka adalah pesan-pesan yang disampaikan sebagai nasehat. Adapun makna al-mujadalah menurut Ibnu Katsir adalah berargumentasi dengan cara yang baik, yaitu dengan lemah lembut, tutur kata yang baik dan bijak, menurut Sayyid Quthub adalah berdebat secara baik tanpa bersikap zalim, dan menurut Hamka adalah membantah dengan cara membedakan pokok permasalahan yang sedang dibicarakan dengan perasaan benci atau sayang kepada orang yang tengah diajak bicara.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Psicology Teology Religion > BL Religion Psicology Teology Religion > BL Religion > Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama |
Depositing User: | Users 34 not found. |
Date Deposited: | 08 May 2018 03:14 |
Last Modified: | 10 Dec 2018 02:17 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/885 |
Actions (login required)
View Item |