Prananda Wirahman, nanda (2019) LARANGAN MENIKAH DUA PEREMPUAN BERSAUDARA SECARA BERSAMAAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Kenagarian Salayo Tanang Bukit Sileh Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok). Skripsi thesis, UIN IB Padang.
Text (cover, persetujuan pembimbing dan abstrak)
COVER, PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (926kB) |
|
Text (BAB I)
11 BAB I GG.pdf - Published Version Download (324kB) |
|
Text (BAB II)
12 Bab II GG.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (875kB) |
|
Text (BAB III)
13 BAB III GG.pdf - Published Version Download (363kB) |
|
Text (BAB IV)
14 BAB IV GG.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (250kB) |
|
Text (BAB V)
15 BAB V GG.pdf - Published Version Download (141kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
15 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (151kB) |
|
Text (SKRIPSI GABUNGAN)
SKRIPSI GABUNGAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “LARANGAN MENIKAH DUA PEREMPUAN BERSAUDARA SECARA BERSAMAAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Kenagarian Salayo Tanang Bukit Sileh Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok”. Disusun oleh Prananda Wirahman, Nim. 1513010158 ProgamStudi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang. Skripsi ini berlatarbelakangi oleh tradisi yang terjadi di Nagari Salayo Tanang Bukit Sileh yaitu tidak membolehkan menikah dua perempuan bersaudara secara bersamaan, yang mana tidak boleh melakukan akad nikah pada hari yang sama. Begitu juga tidak membolehkan melakukan Walimatul ‘ursy (Pesta Nikah)secara bersamaan Rumusan masalah penelitian ini, bagaimana tinjauan hukum Islam larangan menikah dua perempuan bersaudara secara bersamaan di Nagari Salayo Tanang Bukit Sileh. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan Sosio Legal Research (Pengkombinasian antara analisis normatif dengan pendekatan ilmu sosial) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati langsung kelapangan, dan mengumpulkan data yang sesuai dengan penelitian, seperti melakukan wawancara dengan tokoh adat (NiniekMamak), Datuak, tokoh agama, dan para pelaku. Setelah data diperoleh maka dianalisis dengan analisis normatif bagaimana hukumnya. Dapat diambil kesimpulan pertama menikah dua perempuan bersaudara secara bersamaan ini sering terjadi pada tahun 50-an, pada saat itu salah seorang keluarga dua perempuan bersaudara secara bersamaan mengalami musibah secara berturut-turut, dan berakhir tragis. Setelah kasus tersebut masyarakat mulai meyakini, bahwa mereka melarang adanya pelaksanaan nikah dua perempuan bersaudara secara bersamaan dan masyarakat mulai membentuk pola pikir yang beranggapan apabila seseorang melaksanakan nikah dua perempuan bersaudara secara bersamaan akan menimbulkan musibah yang tidak diinginkan dikemudian hari. Kedua, dampak positif larangan tersebut memberi kesempatan untuk pihak perempuan mempersiapkan diri sebaik mungkin (mapan) sebelum membina rumah tangga dan menghemat biaya pernikahan. Dampak negatif dari larangan tersebut menunda seorang ihsan yang sudah siap menikah (mapan) untuk melakukan menikah. Ketiga, larangan menikah terhadap dua perempuan bersaudara secara bersamaan tinjauan hukum Islam tergolong kepada ‘urf fasid, ialah ‘urf yang tidak baik dan tidak dapat diterima, karena jelas-jelas menyalahi teks syariah dan kaidah-kaidahnya. Para ulama pun sepakat bahwa ‘urf Fasid tidak dapat menjadi landasan hukum, dan kebiasaan tersebut batal demi hukum.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | U Umum (General) K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Users 20 not found. |
Date Deposited: | 02 Mar 2020 06:24 |
Last Modified: | 02 Mar 2020 06:24 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/5669 |
Actions (login required)
View Item |