ZAINAL B, SEPTIANSYAH (2019) STUDI KOMPARATIF PENDAPAT IBNU QUDAMAH DAN IMAM AN-NAWAWI TENTANG BATASAN AURAT MUSLIMAH DI HADAPAN WANITA KAFIR DZIMMI. Skripsi thesis, UIN IB Padang.
Text (Cover, Persetujuan Pembimbing dan Abstrak)
a. COVER SKRIPSI. Persetujuan Pembimbing dan Abstrak.pdf - Published Version Download (112kB) |
|
Text (BAB I)
b. BAB I.pdf - Published Version Download (184kB) |
|
Text (BAB II)
b. BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (277kB) |
|
Text (BAB III)
b. BAB III.pdf - Published Version Download (260kB) |
|
Text (BAB IV)
b. BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (219kB) |
|
Text (BAB V)
b. BAB V.pdf - Published Version Download (69kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
c. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (81kB) |
|
Text (FILE GABUNGAN)
d. Skripsi full upload.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (878kB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “ Studi Komparatif Pendapat Ibnu Qudamah dan Imam an-Nawawi Tentang Batasan Aurat Muslimah di Hadapan Wanita Kafir Dzimmi”. Zainal B Septiansyah Nim. 1513020001 Jurusan Perbandingan Mazhab (PM). Adapun yang penulis maksud dengan judul di atas adalah mengkaji, menelaah dan menganalisis perbedaan pendapat mengenai batasan aurat muslimah di hadapan wanita kafir dzimmi menurut Ibnu Qudamah dan Imam an-Nawawi secara komparatif. Pembahasan ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat Ibnu Qudamah dan Imam an-Nawawi tentang batasan aurat muslimah di hadapan wanita kafir dzimmi. Ibnu Qudamah berpendapat bahwa batasan aurat muslimah di hadapan wanita kafir adalah sama dengan batasan aurat laki-laki di hadapan sesama laki-laki yaitu antara pusat hingga lutut. Sedangkan Imam an-Nawawi berpendapat bahwa batasan aurat muslimah di hadapan wanita kafir dzimmi adalah sama seperti di hadapan laki-laki asing. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah, apa dalil-dalil yang digunakan oleh Ibnu Qudamah dan Imam an-Nawawi tentang batasan aurat muslimah di hadapan wanita kafir dzimmi kemudian apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat tersebut dan pendapat mana yang râjih untuk dijadikan pedoman. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian perpustakaan (library research), yaitu menelaah dan mengkaji kitab al-Mughnȋ karangan Ibnu Qudamah dan kitab Minhaj ath-Thâlibȋn dan Rawdlat ath-Thâlibȋn karangan Imam an-Nawawi. Penulis mengambil kesimpulan bahwa dalil yang digunakan Ibnu Qudamah adalah Surah an-Nûr ayat 31 kemudian hadis dari ‘Aisyah dan Asma’, sedangkan Imam an-Nawawi berdasarkan dugaan kuat penulis, beliau menggunakan dalil Surah an-Nûr ayat 31 kemudian atsar Khalifah Umar bin Khaththab, penafsiran Ibnu ‘Abbas dan Mujahid, penyebab perbedaan pendapat antara Ibnu Qudamah dan Imam an-Nawawi adalah karena berbeda dalam memahami dalil yang sama yaitu makna أَوْ نِسَائِهِنَّ dalam Surah an-Nûr ayat 31. Ibnu Qudamah memahami أَوْ نِسَائِهِنَّ maknanya adalah wanita secara umum, sedangkan Imam an-Nawawi menurut dugaan kuat penulis beliau memahami maknanya adalah wanita muslimah saja bukan kafir. Peneliti memandang pendapat Ibnu Qudamah lebih râjih disebabkan: pertama, pendapat Ibnu Qudamah berdasarkan kepada hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah dan Asma’. Kedua, tidak ada kekhawatiran terhadap syahwat dan fitnah antara muslimah dengan wanita kafir yang melihat kepadanya. Ketiga, Firman Allah أَوْ نِسَائِهِنَّ ini tidak tepat dijadikan sebagai dalil qoth’i untuk pendapat Imam an-Nawawi karena adanya kemungkinan penafsiran lainnya. Keempat, Adapun âtsâr dari Ibnu ‘Abbas dan yang lainnya adalah âtsâr yang shahih tetapi memiliki kemungkinan, hal itu bisa di ta’wil ke istihbab (anjuran) bukan wajib. Kata Kunci: Aurat, Kafir, Dzimmi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Users 20 not found. |
Date Deposited: | 08 Mar 2020 12:32 |
Last Modified: | 08 Mar 2020 12:32 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/5303 |
Actions (login required)
View Item |