PAKAIAN ADAT PENGANTIN PERSPEKTIF ADAT MINANGKABAU DAN NEGERI SEMBILAN (Studi di Pariangan dan Seremban)

Enita, Fitri (2019) PAKAIAN ADAT PENGANTIN PERSPEKTIF ADAT MINANGKABAU DAN NEGERI SEMBILAN (Studi di Pariangan dan Seremban). Skripsi thesis, UIN IB Padang.

	Text (cover, persetujuan dan abstrak) Cover, persetujuan dan Abstrak.pdf - Published Version Download (370kB)
	Text (BAB I) BAB I Skripsi.pdf - Published Version Download (272kB)
	Text (BAB II) BAB II Skripsi.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (860kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Download (938kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (126kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (253kB)
	Text (SKRIPSI GABUNGAN) GABUNGAN File Fitri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul Pakaian Adat Pengantin Perspektif Adat Minangkabau dan Negeri Sembilan(Studi di Pariangan dan Seremban) disusun oleh Enita Fitri, NIM 1511020033, Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, 2019, 75 halaman. Permasalahan yang diangkatkan pada penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pakaian adat pengantin,kelengkapan, model dan warna perspektif adat Minangkabau dan Negeri Sembilan (Studi di Pariangan dan Seremban). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang perkembangan, kelengkapan, model dan warna pada pakaian adat pengantin perspektif Minangkabau dan Negeri Sembilan. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metodepenelitian sejarah dengan pendekatan antropologi. Hal pertama yang dilakukan penulis adalah heuristik yaitu mencari dan menemukan sumber yang diperlukan sepertidata lapangan (wawancara), perpustakaan, skripsi, jurnal, majalah dan internet. Kemudian penulis melakukan kritik sumber bertujuan untuk menyeleksi data sehingga diperoleh fakta yang valid. Selanjutnya sintesis/interpretasi yaitu penafsiran akan makna fakta dan hubungan antara fakta satu dengan fakta yang lain. Langkah selanjutnya yaitu penulisan dari fakta-fakta tersebut secara sistematis dan kronologis yang bersifat ilmiah dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang berpedoman kepada penulisan karya ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pakaian adat pengantin di Minangkabau dan Negeri Sembilan mulai berkembang tahun 1962. Akan tetapi mengenai siapa dan kapan pertama kalidigunakan tidak diketahui dengan jelas kapan tahun dimulainya pemakaian adat pengantin menurut adat Minangkabau di Pariangan maupun di Seremban, Negeri Sembilan. Pada tahun 1962 sudah mulai mengalami perkembangan yakni cara pemakaian sunting pada pengantin perempuan di Pariangan tidak dilakukan secara tradisional melainkan sudah dilakukan secara praktis (dengan cara meletakkan sunting langsung di atas kepala). Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, pakaian adat pengantin yang ada di Pariangan dan Seremban terus mengalami perubahan dan dimodifikasi sesuai selera sipemakai tepatnya pada tahun 1990 sampai sekarang. Bentuk kelengkapan pakaian adat pengantin di Pariangan dan Seremban yaitu tidak jauh berbeda tentang pakaian inti (laki-laki yaitu baju, celana dan deta/saluak sedangkan perempuan yaitu baju, kodek, salendang). Dari segi model, pakaian adat pengantin perempuan di Pariangan sedikit berbeda dengan model pakaian pengantin yang ada di Seremban, terutama dari bajunya. Baju pengantin perempuan di Pariangan memiliki berbagai variasi manik-manik sedangkan di Seremban memakai sulaman benang emas (batabua). Dari segi penutup kepala, pengantin perempuan di Pariangan memakai sunting sedangkan di Seremban memakai tanduk balenggek (bertingkat). Dari segi warna juga tidak berbeda, sama-sama memakai warna kuning, merah dan hitam.

Actions (login required)

View Item