Keyakinan Masyarakat dalam Pelaksanaan Tradisi Nyuco Ayi di Kuburan Ditinjau Akidah Islam (Studi Kasus di Nagari Koto Anau Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan)

Anggun, Saraswati (2019) Keyakinan Masyarakat dalam Pelaksanaan Tradisi Nyuco Ayi di Kuburan Ditinjau Akidah Islam (Studi Kasus di Nagari Koto Anau Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan). Skripsi thesis, UIN IB PADANG.

[img] Text (COVER)
cover gabungan.pdf - Published Version

Download (504kB)
[img] Text (BAB I)
BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (330kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR KEPUSTAKAAN mpf.pdf - Published Version

Download (324kB)
[img] Text (FULL TEXT)
SKRIPSI GABUNGAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Anggun Saraswati Nim: 1515020024, skripsi berjudul “Keyakinan Masyarakat dalam Pelaksanaan Tradisi Nyuco Ayi di Kuburan Ditinjau dari Aqidah Islam (Studi Kasus di Nagari Koto Anau Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan)”: Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, 2019 106 halaman. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah persoalan akidah atau keyakinan masyarakat, yaitu adanya keyakinan dalam praktek kebiasaan (tradisi) di tengah kehidupan masyarakat Nagari Koto Anau Tapan yang tidak sesuai dengan akidah Islam yang benar, yaitu adanya tradisi berupa ritual mohon penolak bala yang dilakukan di kuburan-kuburan sebelum melangsungkan pesta pernikahan maupun pesta khitanan, ritual itu disebut dengan tradisi Nyuco Ayi di kuburan. Tradisi Nyuco Ayi di kuburan merupakan upacara yang bersifat sakral dilakukan pada saat tertentu oleh masyarakat Nagari Koto Anau Tapan. Nyuco Ayi (bahasa Tapan) yang di Indonesiakan Nyuco Ayi artinya “menyiram air”, jadi Nyuco Ayi di kuburan artinya menyiram air di kuburan. Tradisi ini seolah menjadi poin penting yang harus dilakukan, bahkan masyarakat mempercayai jika tidak melalukan ritual tradisi ini ketika ingin melangsungkan pesta maka masyarakat yakin akan datang musibah. Fokos dan batasan masalah penelitian ini diantaranya; bagaimana sejarah terjadinya tradisi Nyuco Ayi di kuburan di Kenagarian Koto Anau Tapan, bagaimana proses pelaksanaan tradisi Nyuco Ayi di kuburan, apa faktor pendorong masyarakat melaksanakan tradisi Nyuco Ayi di kuburan, bagaimana keyakinan masyarakat dalam pelaksanaan tradisi Nyuco Ayi di kuburan di tinjau dari akidah Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menggali informasi terkait dengan isu karatan penyakit akidah seperti TBC (takhyul, bid’ah, khurafat) yang ada di tengahtengah kehidupan masyarakat di Nagari Koto Anau Tapan, lalu penulis akan meninjau keyakinan masyarakat tersebut dari akidah Islam yang benar sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (fiel research). Penelitian menggunakan metode kualitatif, data diperoleh melalui observasi (pengamatan langsung ke lapangan), wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik dalam pengambilan sampel penulis memakai sistem purposif sampling dan snowball sampling. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap keyakinan masyarakat dalam pelaksanaan tradisi Nyuco Ayi di kuburan di Kenagarian Koto Anau Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan, tradisi Nyuco Ayi di kuburan muncul setelah masuk dan berkembangnya ajaran Islam di Minang Kabau khususnya di Tapan lalu menyebar di sekitar wilayah Tapan termasuk Nagari Koto Anau Tapan. Awal mula praktek Nyuco Ayi di kuburan yang dilakukan masyarakat dulunya bertujuan untuk memberi nikmat atau pertolongan pada orang yang telah meninggal dari siksaan kubur. Setelah kebiasaan Nyuco Ayi di kuburan ini v berkembang lalu bertambah lagi keyakinan masyarakat bahwa Nyuco Ayi di kuburan juga bertujuan bertawassul kepada ahli kubur agar hajatnya dikabulkan. Sejak berkembang ritual menyiram air di kuburan sebelum melangsungkan pesta pernikahan inilah hingga sekarang tradisi ini masih dilestarikan Selanjutnya proses pelaksaan Nyuco Ayi di kuburan dilakukan satu hari sebelum pesta diadakan. Nyuco Ayi di kuburan di lakukan oleh orang yang ahli dibidangnya dan air yang digunakan juga air bersih yang memiliki syarat tertentu. Penyiraman air di kuburan dilakukan sebanyak tiga kali dari kepala sampai ke kaki kuburan dengan tidak lupa membacakan do’a khusus yang telah ditentukan. Faktor yang mendorong masyarakat Nagari Koto Anau melakukan tradisi Nyuco Ayi di kuburan sebelum melaksanakan pesta adalah pertama ingin melakukan tradisi warisan dari nenek moyang, selanjutnya ada suatu ketakutan bagi masyarakat, jika tidak melakukan tradisi tersebut akan berakibat buruk bagi kehidupan orang hidup yang mengadakan pesta seperti: pengantin kerasukan arwah nenek moyang atau arwah keluarga yang telah meninggal, terjadi kericuhan di saat pesta dilangsungkan, tertimpa penyakit, terjadi kecelakaan, dan terjadi pendarahan yang hebat bagi orang yang di sunat (khitan). Tinjauan akidah Islam terkait tradisi Nyuco Ayi di kuburan yang dilakukan masyarakat Nagari Koto Anau Tapan ini merupakan amalan yang tidak boleh dilakukan dalam agama Islam. Melalui proses pelaksanaan Nyuco Ayi di kuburan, masyarakat menggantungkan harapan kepada ruh-ruh nenek moyang dan orang yang telah meninggal agar diberikan kebaikan dan dijauhkan dari marabahaya atau bala yang akan menimpa ketika melaksanakan pesta. Keyakinan seperti ini sangat bertentangan pada mengesakan Allah dalam konteks tauhid rububiyah, artinya meyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan dapat meraih segala kemanfaatan atau dapat memberikan berkat selain dari Allah SWT. Keyakinan masyarakat yang melakukan kebiasaan Nyuco Ayi di kuburan seperti ini juga tidak sesuai dengan ajaran Islam yang meminta pertolongan dan melakukan ritual pemujaan pada selain Allah itu termasuk pada amalan yang mengada-ngada (bid’ah), khayalan (takhyul), kebohongan (khurafat) yang tidak berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah. Amalan ini seharusnya mendapatkan pengulangan dan penjelasan dari para ulama, agar keyakinan masyarakat kembali kepada ajaran Al- Qur’an dan Hadits

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Aqidah Filsafat Islam af
Date Deposited: 01 Mar 2020 13:46
Last Modified: 01 Mar 2020 13:46
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/3084

Actions (login required)

View Item View Item