Upah pertunjukan basaluang menurut hukum Islam (Studi kasus di Jorong Koto Subarang Nagari Panyalaian Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar)

DIANOVELLA MUTIARA, - (2018) Upah pertunjukan basaluang menurut hukum Islam (Studi kasus di Jorong Koto Subarang Nagari Panyalaian Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (COVER DAN PENGESAHAN)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (89kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (226kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (311kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (422kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (233kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (61kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka .pdf - Published Version

Download (51kB)
[img] Text (FILE LENGKAP)
SKRIPSI LENGKAP.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Upah Pertunjukan Basaluang Menurut Hukum Islam di Jorong Koto Subarang Nagari Panyalaian Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar”, ditulis oleh Dia Novella Mutiara Nim.1413030552, pada Fakultas Syari’ah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, UIN Imam Bonjol Padang, 2018. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat di Jorong Koto Subarang Nagari Panyalaian Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar yang menyelenggarakan pertunjukan basaluang untuk acara seperti, perkawinan, khitanan, acara alek Nagari dan lainya. Dalam pelaksanaan basaluang terdapat beberapa yang menjadi permasalahan yaitu : pertama dari cara berpakaian yang dipakai oleh pendendang wanita tidak memakai pakaian secara Islami yang sesuai dengan syariat. Permasalahan yang kedua, dari segi permasalahan suasana basaluang yakni para penonton banyak berjudi dan minum minuman keras. Oleh karena itu kebanyakan pelaksanaan pertunjukan basaluang di Jorong Koto Subarang tidak sesuai dengan ketentuan syariat karena terdapat permasalahan dari sisi pelaksanaan dan permasalahan dari sisi suasana. Oleh karena itu perlu dibahas bagaimana hukum pelaksanaan pertunjukan basaluang dan hukum pembayaran upah terhadap pertunjukan basaluang. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut dilakukan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan informan penelitian yaitu tukang dendang, pemilik alek, tokoh adat yang mengetahui saluang, tokoh masyarakat, kelompok pecandu saluang dan penikmat saluang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu teknik purposive sampling. Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan basaluang biasanya pendendang wanita memakai pakaian yang biasa dipakai dalam keseharianya seperti celana jeans ketat dan baju lengan panjang akan tetapi tidak memakai jilbab. Namun ada sebagian pendendang ini yang memakai jilbab tetapi masih memperlihatkan lekuk tubuhnya. Kemudian dendang yang disampaikan oleh pendendang wanita gunanya untuk berolok-olok atau mempermainkan seseorang melalui kata-kata. Posisi penonton saluang duduk secara berbaur antara wanita dan laki-laki. Saat basaluang terdapat masyarakat bermain kartu dan minum-minuman keras.Oleh sebab itu pemberian upah terhadap pertunjukan basaluang di Nagari Panyalaian tidak sah karena tidak sesuai dengan syarat sah ijarah. Akan tetapi, apabila masyarakat di sana memperbaiki pelaksanaan basaluang sesuai dengan ketentuan syariat maka pemberian upah sah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syari`ah > Hukum Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Users 22 not found.
Date Deposited: 15 Aug 2019 02:14
Last Modified: 15 Aug 2019 02:14
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/2933

Actions (login required)

View Item View Item