Emira, Deza (2024) Hak Anak dan Mantan Istri dari ASN Pasca Perceraian: Analisis Putusan Pengadilan Agama Painan. Masters thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (COVER)
1. Cover - Daftar Isi.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (BAB I)
2. BAB I.pdf - Published Version Download (730kB) |
|
Text (BAB III)
3. BAB III.pdf - Published Version Download (493kB) |
|
Text (BAB V)
4. BAB V-Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (755kB) |
|
Text (FULL TEXT)
Tesis Lengkap.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemukannya putusan-putusan perkara perceraian pada Pengadilan Agama Painan dengan pihak suami yang berprofesi sebagai ASN, namun tidak terdapat pembebanan setengah atau sepertiga gaji suami untuk anak ataupun istri yang diceraikan sebagaimana diatur pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. Penelitian ini dilakukan untuk: 1) menganalisis tentang Hak Anak dan Mantan Istri dari ASN setelah Perceraian menurut hukum Islam 2) menganalisis pertimbangan hakim dalam perkara perceraian ASN pria pada putusan Pengadilan Agama Painan. Untuk sampai kepada tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder yang mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara: pertama dengan penelusuran kepustakaan dengan mengoleksi buku-buku, kitab-kitab fiqih, hasil penelitian terdahulu yang relevan, jurnal-jurnal serta sumber data dari website. Kedua, mengumpulkan data putusan terkait cerai talak dan cerai gugat ASN secara manual di Pengadilan Agama Painan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1)Hukum Islam mengatur sebatas kewajiban memberi nafkah dibebankan atas suami selama hak tamkin istri masih dimiliki suami, kewajiban nafkah berlaku tanpa membedakan jenis profesi suami. 2) Diantara 64 perkara perceraian dengan pihak suami yang berprofesi ASN, hanya 3 (tiga) putusan dengan pembebanan pembagian gaji suami untuk anak atau manta istri. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan aturan tersebut belum efektif sehingga kepastian serta perlindungan hukum belum tercapai.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perceraian, Hak Mantan Istri, ASN, Putusan, Pengadilan Agama Painan |
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Magister > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Pusat Riset Pascasarjana |
Date Deposited: | 10 Sep 2024 00:35 |
Last Modified: | 10 Sep 2024 00:35 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/23777 |
Actions (login required)
View Item |