Praktik Patigani Dalam Kerja Sama Pertanian Di Kenagarian Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok

Fitri, Ghina (2024) Praktik Patigani Dalam Kerja Sama Pertanian Di Kenagarian Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover-Daftar Isi)
Cover-Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (429kB)
[img] Text (BAB I)
GHINA FITRI BAB I.pdf - Published Version

Download (568kB)
[img] Text (BAB III)
GHINA FITRI BAB III.pdf - Published Version

Download (359kB)
[img] Text (BAB V - Daftar Pustaka)
GHIN AFITRI BAB V dapus.pdf - Published Version

Download (522kB)
[img] Text (FULLTEXT)
SKRIPSI GHINA FITRI FULLTEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya fenomena dalam pengembangan kerja sama pertanian di Kenagarian Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok yaitu patigani. Keberadaan patigani dinilai menjadi polemik dari segi hukum terkait keabsahan patigani itu sendiri apabila ditinjau dari fiqh muamalah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research dengan pendekatan menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, verifikasi data dan membuat kesimpulan. Uji keabsahan dilakukan dengan triangulasi sumber data, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian 1) Praktik patigani adalah penyerahan hasil panen dari pihak penggarap kepada pihak pemodal. Besaran patigani tergantung kepada besaran panen yang didapat, ada juga dikeluarkan berdasarkan besaran isi lahan yang diolah (besaran rata-rata hasil padi dalam kulak) dan ada pula yang dikeluarkan berdasarkan situasi dan kondisi panen. Waktu penyerahan patigani adalah panen ke 2 atau panen ke 3 sejak akad kerja sama dimulai. 2)Pandangan tokoh adat Zaid Junaidi Dt. Paduko Rajo Zalni Dt. Bandaro Basa mereka berdua cenderung sepakat dan memperbolehkan praktik patigani. Sementara Ihsan S. Dt. Palimo Kayo cenderung berpendapat tidak setuju terhadap praktek patigani di nagarinya, dikarenakan kondisi kekinian tidak relevan dengan kondisi dahulu, dianggap makna patigani ini bukan lagi ungkapan terima kasih melainkan sebuah keharusan layaknya istilah pajak, Kewajiban mengeluarkan patigani terkesan memaksakan suatu hukum pada perkara tertentu. Ketiga tokoh ulama berpendapat memperbolehkan praktik patigani asalkan tetap dengan ketentuan syarat dan rukun yang berlaku menurut ajaran Islam. 3)Tinjauan fiqh muamalah terhadap pelaksanaan praktik patigani dianggap boleh. Secara umum telah memenuhi syarat dan rukun serta prinsip-prinsip muzara’ah. Kata Kunci: Patigani, Kerja sama, Pertanian

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Patigani, Kerja Sama, Pertanian
Subjects: Tajuk Subjek > Ilmu Sosial > Ilmu Ekonomi
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Ruang Baca Fakultas Syariah
Date Deposited: 14 Aug 2024 06:51
Last Modified: 14 Aug 2024 06:51
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/21268

Actions (login required)

View Item View Item