Venia Wulandari, Wulandari Venia (2024) Sungai Tarab dalam Lintasan Sejarah Minangkabau. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (Cover-Daftar Isi)
Venia Wulandari. Nim.2011020020.Cover-Daftar isi.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
Venia Wulandari. Nim.2011020020.BAB I.pdf - Published Version Download (215kB) |
|
Text (BAB III)
Venia Wulandari. Nim.2011020020.BAB III.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB IV)
Venia Wulandari. Nim.2011020020.BAB IV.pdf - Published Version Download (224kB) |
|
Text (Fulltext)
Venia Wulandari. Nim.2011020020.Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sejarah Nagari Sungai Tarab, hubungan Nagari Sungai Tarab dengan Kerajaan Bungo Setangkai, Kerajaan Bukik Batu Patah, dan Kerajaan Pagaruyung. Kondisi sosial keagamaan masyarakat Sungai Tarab dan kontribusi Nagari Sungai Tarab bagi Kabupaten Tanah Datar. Adapun beberapa tujuan yang penulis rangkum dalam penulisan skripsi ini yaitu mengetahui sejarah Nagari Sungai Tarab, hubungan Sungai Tarab dengan kerajaan-kerajaan, kondisi sosial keagamaan masyarakat Sungai Tarab dan kontribusi Nagari Sungai Tarab terhadap Kabupaten Tanah Datar. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan tahap-tahap metode penelitiannya seperti heuristik, kritik sumber, sintesis, dan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nagari Sungai Tarab merupakan salah satu nagari tuo di Minangkabau. Sungai Tarab telah banyak menjadi pelaku dan penyaksi sejarah yang pernah ada di Minangkabau, hal ini dilihat dari Sungai Tarab pernah memiliki kerajaan yang berdiri di wilayahnya yaitu Kerajaan Bungo Setangkai, selanjutnya diteruskan Kerajaan Bukik Batu Patah dan Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan Bungo Setangkai didirikan oleh Datuk Katumanggungan yaitu anak dari Sri Maharaja Diraja yang diyakini menjadi orang yang pertama menurut tambo yang menemukan Minangkabau dan mewariskan kepada anak keturunannya. Meski Kerajaan Bungo Setangkai tergantikan oleh kerajaan Bukik Batu Patah dan selanjutnya Kerajaan Pagaruyung namun, hubungan antar kerajaan berjalan baik dilihat dari struktur pemerintahan kerajaan yang satu sama sama lain saling menguatkan seperti Rajo Tigo Selo dan Basa Ampek Balai. Masyarakat Nagari Sungai Tarab sampai saat ini masih memegang erat falsafah Adat Basandi Syara' syara' Basandi Kitabullah dilihat dari tatanan kehidupan yang masih cukup religius dan tradisi-tradisi yang bernuansa islam masih dipertahankan. Selanjutnya, mengenai Perkembangan dan sejarah adat Minangkabau, hal ini tidak dapat dipisahkan dari Kabupaten Tanah Datar terutama Nagari Sungai Tarab. Nagari Sungai Tarab menyimpan peninggalan-peninggalan sejarah yang cukup bisa diperhitungkan. Sebagai Nagari yang pernah memiliki sebuah kerajaan didalamnya, Sungai Tarab juga berkontribusi terhadap Kabupaten Tanah Datar dalam hal menyumbangkan peninggalan-peninggalan bersejarah, sebagai potensi wisata, dan sebagai salah satu nagari tuo di Minangkabau. Selain itu Sungai Tarab juga merupakan Pemuncak Alam Koto Piliang yang dimana Nagari Sungai Tarab menjadi acuan dalam pelaksanaan adat Koto Piliang. Kata Kunci: Sejarah, Kerajaan, Nagari Sungai Tarab
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sejarah, Kerajaan,Nagari Sungai Tarab |
Subjects: | U Umum (General) > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Ruang Baca FAH |
Date Deposited: | 27 Mar 2024 06:46 |
Last Modified: | 27 Mar 2024 06:46 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19672 |
Actions (login required)
View Item |