Tradisi Syariful Anam Studi Living Hadis di Desa Parit Kecamatan Selat Gelam Kabupaten Karimun

Rozalina, Fiyonia (2024) Tradisi Syariful Anam Studi Living Hadis di Desa Parit Kecamatan Selat Gelam Kabupaten Karimun. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover - Daftar Isi) cover - daftar isi.pdf - Published Version Download (5MB)
	Text (BAB I) Bab 1.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text (BAB III) Bab III.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB V - Daftar Pustaka) Bab V- Daftar pustaka .pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (full) SKRIPSI FIYONIA ROZALINA FIXX.pdf - Published Version Download (26MB)

Abstract

Skripsi ini meneliti tentang fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat Desa Parit, yang melaksanakan tradisi yang dikenal dengan Syariful Anam dalam merayakan Maulid Nabi SAW. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tradisi Syariful Anam dalam merayakan Maulid Nabi SAW pada masyarakat Desa Parit Kecamatan Selat Gelam Kabupaten Karimun suatu Studi Living Hadis. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk: (1) Mengetahui dan menjelaskan historisitas syariful anam di Desa Parit, (2) Menganalisis dan menjelaskan transformasi pengamalan hadis aqiqah dalam tradisi syariful anam pada masyarakat Desa Parit, (3) Menganalisis dan menjelaskan motivasi masyarakat menghidupkan hadis aqiqah dalam tradisi syariful anam. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif, dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Sumber data primer dalam penelitian ini ialah tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Parit secara umum, sedangkan sumber data skundernya ialah sumber bacaan yang terkait. Data yang penulis dapatkan melalui wawancara diolah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara pengelolahan data yang dirumuskan dalam bentuk kata-kata, bukan angka. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Syariful Anam pada mulanya dilakukan oleh Syekh Ahmad pada tahun 1960-an yang berasal dari Arab. Kemudian Syekh Ahmad merantau ke Indonesia hingga masuk ke Desa Parit dan berkembang di Desa Parit. Prosesi pelaksanaan syariful anam diawali dengan arak-arakan pada jam 08.00 WIB, bayi-bayi di arak menuju masjid dengan iringan kompang, sampai di masjid para bayi disambut dengan taburan beras kunyit dan beras putih. Lantunan barzanji tetap berlanjut tanpa henti, sampai pada bacaan الجنة ونعيمحها maka dilakukan prosesi cukur rambut, kemudian sesepuh dan tokoh-tokoh maju satu persatu untuk melakukan prosesi cukur rambut pada bayi. Prosesi yang pertama kali dilakukan yaitu tabur beras kunyit dan beras putih, tepuk tepung tawar, potong rambut, kemudian rambut tersebut dimasukkan ke dalam kelapa gading, kemudian prosesi memijakkan kaki bayi diatas tanah yang berisikan anak pohon pinang, tahap terakhir bayi diberi makan nasi manis dan di tutup dengan ditabur beras kunyit dan beras putih. Transformasi hadis aqiqah di Desa Parit adalah melakukan aqiqah dan cukur rambut secara massal pada perayaan maulid Nabi SAW (Syariful Anam). Ini merupakan implementasi dari hadis-hadis tentang aqiqah, tradisi syariful anam ini dilakukan secara turun-temurun. menjadi bukti bahwa hadis-hadis tentang aqiqah dan cukur rambut, hidup dalam masyarakat Desa Parit Kecamatan Selat Gelam Kabupaten Karimun. Aqiqah dilakukan Nabi SAW kepada cucunya Hasan dan Husen. Di dalam hadis, Nabi SAW melakukan aqiqah cucunya secara pribadi dan menyembelih kambing, tetapi masyarakat Desa Parit melakukan aqiqah dan cukur rambut pada perayaan maulid Nabi SAW secara massal, dengan menyembelih ayam. Masyarakat Desa Parit melakukan hal ini di karenakan keterbatasan ekonomi. Tradisi ini sudah dilakukan nenek moyang sejak dulunya. Motivasi masyarakat melakukan tradisi ini adalah untuk mengerjakan sunnah Nabi SAW dan ikut memeriahkan hari kelahiran Nabi SAW, karena ia dianggap sebagai tokoh terpenting dalam Islam.

Actions (login required)

View Item