Ozavara, Uthe (2022) Pelaksanaan Pagang Gadai di Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Skripsi thesis, UIN IMAM BONJOL PADANG.
Text (COVER)
Uthe Ozavara_1813040052_Cover,dll - Uthe Ozavara.pdf - Published Version Download (453kB) |
|
Text (BAB 1)
Uthe Ozavara_1813040052_BAB I - Uthe Ozavara.pdf - Published Version Download (263kB) |
|
Text (BAB 2)
Uthe Ozavara_1813040052_BAB II - Uthe Ozavara.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (289kB) |
|
Text (BAB 3)
Uthe Ozavara_1813040052_BAB III - Uthe Ozavara.pdf - Published Version Download (195kB) |
|
Text (BAB 4)
Uthe Ozavara_1813040052_BAB IV - Uthe Ozavara.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (314kB) |
|
Text (BAB 5)
UTHE OZAVARA_1813040052_BAB V-Daftar Pustaka_compressed - Uthe Ozavara.pdf - Published Version Download (108kB) |
|
Text (FULL TEXT)
Uthe Ozavara_1813040052_Fulltext - Uthe Ozavara.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh bagaimana pelaksanaan pagang gadai di Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Adapun pertanyaan penelitian yaitu, (1) Bagaimana Pelaksanaan Pagang Gadai di Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman? (2) Bagaimana Persepsi Masyarakat Tentang Pagang Gadai di Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman?. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian lapangan (file research), dengan metode deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data peneliti melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat, Pemerintah Nagari, pelaku dan penerima gadai di Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. (1) pelaksanaan pagang gadai di Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman yaitu, sama-sama menguntungkan antara kedua belah pihak, karena penggadai mendapatkan utang dari pemegang gadai dan pemegang gadai memanfaatkan sawah yang di gadaikan itu (2) terdapat tiga persepsi atau pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan pagang gadai pertama, pandangan (Kepala Jorong, penanggung Jawab Wali Nagari, pelaku dan penerima gadai), yang mengatakan mengatakan bahwa barang gadai boleh dimanfaatkan oleh pemegang gadai selama utang itu belum ditebus. Manfaat dari barang gadaian yang diambil oleh pemegang gadai menurut mereka hukumnya riba, namun hal itu tetap mereka lakukan karena keadaan terpaksa. Kedua, pandangan tokoh masyarakat , MUI Kecamatan, mengatakan bahwa pemanfaatan barang gadaian hukumnya boleh, tetapi sesuai batas waktu utang. Maksudnya menurut pandangan ini akad utang piutang yang melibatkan pagang gadai ini harus mempunyai jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, apabila jangka waktunya sudah berakhir, maka pemanfaatan barang gadaian tidak boleh lagi (riba). Ketiga, pandangan tokoh adat mengatakan bahwa, objek gadai tidak boleh dimanfaatkan karena itu adalah riba. Artinya bahwa objek gadai itu hanya sebatas jaminan utang yang penguasaannya berada di tangan orang yang berhutang, serta hanya dimanfaatkan oleh pemiliknya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Mu'amalah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syari'ah |
Depositing User: | Astri Sekar Sari |
Date Deposited: | 31 May 2023 07:19 |
Last Modified: | 31 May 2023 07:19 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12550 |
Actions (login required)
View Item |