Kisah Ashabul Kahfi menurut Hamka dan relevansinya dengan pemuda milenial

Muhammad Rizki, - (2022) Kisah Ashabul Kahfi menurut Hamka dan relevansinya dengan pemuda milenial. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

	Text Muhammad Rizki_1820080018_Cover,dll - wira elmuhriani.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text Muhammad Rizki_1820080018_Bab I - wira elmuhriani.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text Muhammad Rizki_1820080018_Bab II - wira elmuhriani.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text Muhammad Rizki_1820080018_Bab_III - wira elmuhriani.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text Muhammad Rizki_1820080018_Bab IV - wira elmuhriani.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text Muhammad Rizki_1820080018_Bab V_Daftar Pustaka - wira elmuhriani.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text Muhammad Rizki_1820080018_Fulltext - wira elmuhriani.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (19MB)

Abstract

Muhammad Rizki, 1820080018, “Kisah Ashabul Kahfi Menurut Hamka dan Relevansinya Dengan Pemuda Milenial,” Tesis: Program Studi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, tahun 2022, 119 halaman. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kisah Ashabul Kahfi sekelompok pemuda yang mampu mempertahankan akidah meskipun mereka harus kehilangan kemewahan dan meninggalkan negeri mereka. Ppenulis melihat kisah Ashabul Kahfi sangat relevan bagi pemuda milenial yang semakin hari dihadapkan pada tantangan yang berat, salah satunya tidak adanya rasa percaya diri untuk menunjukkan kepribadian islam bahkan bangga mempertontonkan kemaksiatan. Untuk itu perlu kiranya untuk melihat bagaimana contoh yang diberikan pemuda Ashabul Kahfi dalam menghadapi tantangan pada zamannya dan relevansinnya dengan pemuda Milenial. Maka masalah pokok penelitian ini ialah, bagaimana penafsiran Hamka tentang surat Al-Kahfi dan relevansinnya bagi pemuda milenial. Fokus masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kisah Ashabul Kahfi menurut Hamka? 2) Bagaimana karakter Ashabul Kahfi menurut Hamka? 3) Bagaimana relevansi kisah Ashabul Kahfi dengan pemuda milenial? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan (library research). Oleh karena itu penulis menjadikan kitab tafsir Al-Azhar sebagai sumber primer. Sedangkan sebagai sumber sekunder, penulis mengguankan buku- buku, jurnal dan kitab-kitab pendukung lainya. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah digunakan pendekatan ilmu tafsir, conten analysis. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, menurut Hamka kisah Ashabul Kahfi menjelaskan tentang pemuda yang memiliki kemauan keras untuk mempertahankan keyakinan dan keimanan mereka yang bertentangan dengan kepercayaan pihak penguasa di negeri mereka pada waktu itu, meskipun mereka harus kehilangan segala kemewahan yang mereka miliki. Dan yang paling penting dalam kisah Ashabul Kahfi bukan tentang jumlah ataupun tentang anjing mereka, namun yang paling penting adalah keteguhan iman, persamaan keyakinan, persaudaraan yang padu karena memiliki keyakinan yang sama meskipun untuk itu semua mereka harus kehilangan kemewahan yang mereka miliki. Pemuda Ashabul Kahfi juga memiliki lima karakter yag masih sangat relevan dengan pemuda milenial, Pertama, Senantiasa meminta petunjuk, pemuda Ashabul Kahfi senantiasia meminta petunjuk kepada Allah sehingga mereka tidak tersesat dan selalu mendapatkan perlindungan dari Allah, Kedua, keteguhan iman, iman yang teguh membuat Ashabul Kahfi sanggup untuk menghadapi semua cobaan demi mempertahankan nya, ketiga teguh pendirian , keempat kebersamaan dan persaudaraan, kelima, berani dan tegas.

Actions (login required)

View Item