Penafsiran ayat-ayat tentang kesehatan mental dan self-diagnosis menurut Hamka dalam tafsir Al-Azhar

Luthfi Livia Nabilla, - (2023) Penafsiran ayat-ayat tentang kesehatan mental dan self-diagnosis menurut Hamka dalam tafsir Al-Azhar. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

	Text Luthfi Livia Nabilla_2020080009_Cover,dll - luthfi livia nabilla.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text Luthfi Livia Nabilla_2020080009_Bab I - luthfi livia nabilla.pdf - Published Version Download (519kB)
	Text Luthfi Livia Nabilla_2020080009_Bab II - luthfi livia nabilla.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (643kB)
	Text Luthfi Livia Nabilla_2020080009_Bab III - luthfi livia nabilla.pdf - Published Version Download (370kB)
	Text Luthfi Livia Nabilla_2020080009_Bab IV - luthfi livia nabilla.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (576kB)
	Text Luthfi Livia Nabilla_2020080009_Bab V-Daftar Pustaka - luthfi livia nabilla.pdf - Published Version Download (494kB)
	Text Luthfi Livia Nabilla_2020080009_Fulltext - luthfi livia nabilla.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan pedoman bagi manusia yang berisi petunjuk dan pengajaran dalam menjalani hidup. Berbagai fungsi al-Qur’an, selain sebagai petunjuk, al-Qur’an juga berfungsi sebagai obat bagi penyakit yang ada di dalam dada. Penyakit ini pada zaman sekarang berkaitan erat dengan pembahasan kesehatan mental, di mana hal ini kembali menjadi perhatian, dikarenakan banyak bermunculan kasus-kasus mengenai orang-orang yang mengalami gangguan pada mentalnya. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat munculnya berbagai istilah dan fenomena, yang diikuti oleh sebagian masyarakat, di antaranya ialah fenomena self-diagnosis. Fenomena ini membuat yang mengikutinya mendiagnosa diri sendiri dengan merujuk kepada informasi yang tersebar di Internet tanpa meminta bantuan medis. Kegiatan self-diagnosis yang berkembang saat ini, ialah terpusat kepada mendiagnosa penyakit yang berhubungan dengan kondisi mental. Sikap negatif yang ditimbulkan dari fenomena ini ialah, manusia menjadi berangan-angan tanpa dasar dan tanpa ilmu. Allah SWT di dalam al-Qur’an memberikan larangan kepada manusia untuk berangan-angan, dan memerintahkan manusia agar lebih mengoptimalkan fungsi akal, agar terhindar dari efek-efek negatif. Pemilihan tafsir al-Azhar karya Hamka dalam penelitian ini, ialah dikarenakan Hamka merupakan ulama tanah air yang banyak mengalami lika-liku kehidupan dan menulis sebuah kitab tafsir, penulis ingin meneliti, apakah masa lalu Hamka berpengaruh kepada penafsirannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana Hamka di dalam tafsirnya menjelaskan ayat-ayat tentang kesehatan mental dan self-diagnosis serta untuk mengetahui bagaimana penyembuhan gangguan mental dalam perspektif Hamka. Metode penelitian yang digunakan ialah library research, dengan pendekatan metode maudhu’i. Sumber primer penelitian ini adalah ayat-ayat yang membahas tentang kesehatan mental dan self-diagnosis, yang dijelaskan di dalam tafsir al-Azhar oleh Hamka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Mental yang sehat menurut Hamka ialah seseorang yang sehat fisiknya dan sehat juga akalnya, sehingga dapat berfikir dan berperilaku dengan baik, begitu sebaliknya, orang yang terkena gangguan mental ialah yang tidak dapat menggunakan hati, akal dan fikirannya dengan baik, sehingga berujung menimbulkan penyakit di dalam hatinya. 2) Dalam upaya penyembuhan, Hamka memberikan banyak solusi, di antaranya memperbaharui iman, sholat, sabar, syukur, dan yang paling sering di ulang oleh Hamka di dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan kesehatan mental ini, ialah Hamka mengajak pembaca untuk lebih memaksimalkan dalam penggunaan akal.

Actions (login required)

View Item