Kikir dalam perspektif al-qur’an

Tri Julifa, Mutiara (2022) Kikir dalam perspektif al-qur’an. Masters thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover) Mutiara Tri Julifa_2020080001_Cover, dll - Mutiara Tri Julifa.pdf - Published Version Download (864kB)
	Text (BAB I) Mutiara Tri Julifa_2020080001_BAB I - Mutiara Tri Julifa.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text (BAB II) Mutiara Tri Julifa_2020080001_BAB II - Mutiara Tri Julifa.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text (BAB III) Mutiara Tri Julifa_2020080001_BAB III - Mutiara Tri Julifa.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text (BAB IV) Mutiara Tri Julifa_2020080001_BAB IV - Mutiara Tri Julifa.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text (BAB V) Mutiara Tri Julifa_2020080001_BAB V - DAFTAR PUSTAKA - Mutiara Tri Julifa.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text (Fulltex) Mutiara Tri Julifa_2020080001_Fulltext - Mutiara Tri Julifa.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 2027. Download (2MB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kikir dalam perspektif al-Qur‟an. Kikir merupakan penyakit hati yang sulit dikenali terutama bagi yang mengidap penyakit tersebut, seolah merasa baik-baik saja. Adanya di tengah kehidupan masyarakat menjadi gejala sosial yang sulit diatasi. Kikir bukan hanya persoalan harta dan tidak mau memberi akan tetapi dapat berarti lebih luas lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan makna, bentuk-bentuk dan karakteristik sifat kikir, akibat dan ancaman Allah terhadap sifat kikir serta menemukan larangan, solusi dan manfaat menghindari sifat kikir Penelitian ini penelitian library research dengan sumber data primer, al-Qur‟an dan sumber data sekunder, kitab-kitab tafsir dengan corak lughawi dan adābi al-ijtimā‟i seperti kitab tafsir al-Mishbah, tafsir al-Azhar, tafsir al- Maraghiy dan tafsir fii Zilal al-Qur‟ān. Kitab-kitab tafsir lainnya seperti tafsir al-Qur‟ān al-„Azhim, tafsir al-Jāmi‟ Li Ahkām al-Qur‟ān dan tafsir al- Qur‟ān al-Majid An-Nuur, buku-buku serta artikel lainnya yang terkait. Metode yang digunakan adalah metode tafsir mauḍū‟i Hasil penelitian ini, pertama, kikir berarti menahan, enggan dan tidak mau mengeluarkan sebagian karunia Allah yang ada padanya, pelaku kikir dinamakan al-kufru yang berarti menunjukkan sikap menutupi nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya dan menyembunyikan, kikir dapat berupa ilmu, tenaga, jabatan atau kekuasaan, kasih sayang dan kebaikan lainnya yang berguna bagi orang-orang muslim yang seharusnya diberikan. Di antara karakteristiknya; kikir dan menyuruh orang lain kikir, menyembunyikan karunia Allah, merasa dirinya cukup, menahan dan takut membelanjakan harta, amat kikir saat mendapatkan kebaikan dan lupa akan janji, tidak menganjurkan dan memberi makan orang miskin, enggan menolong dengan barang berguna sekalipun sedikit saja, rasa cinta yang teramat dalam terhadap harta, memberi dengan unsur riya‟, sombong, tidak ada keyakinan kepada Allah dan hari akhir. Sehingga kedudukannya sama dengan orang kafir. Kedua, akibat dan ancaman Allah terhadap pelaku kikir yakni hartanya tidak bermanfaat baginya, tercela, berdampak buruk baginya, menampakkan kedengkian, menghapus pahala amalnya, diberikan jalan yang sukar, harta xvi yang dibakhilkan akan dikalungkan ke lehernya di hari kiamat dan siksa yang menghinakan. Ketiga, kikir sangat dilarang dan termasuk perbuatan haram. Hendaklah berlaku seimbang yakni membelanjakan harta di jalan tengah tidak terlalu berlebihan dan tidak pula terlalu kikir. Siapa yang terpelihara dari sifat kikir itulah orang yang beruntung karena telah menghindari dirinya dari penghalang dan rintangan yang dapat menghalanginya dari segala kebaikan dan terhindar dari sikap egoistis yakni mementingkan diri sendiri.

Actions (login required)

View Item