AKHLAK DAN RELEVANSI DENGAN PENYUCIAN JIWA MENURUT AL-GHAZALI

Kurniawan, Soni (2022) AKHLAK DAN RELEVANSI DENGAN PENYUCIAN JIWA MENURUT AL-GHAZALI. Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text
SONI KURNIAWAN_1715020066_BAB I - Hafiyzh farras afsa.pdf

Download (240kB)
[img] Text
SONI KURNIAWAN_1715020066_BAB II - Hafiyzh farras afsa.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (264kB)
[img] Text
SONI KURNIAWAN_1715020066_BAB III - Hafiyzh farras afsa.pdf

Download (252kB)
[img] Text
SONI KURNIAWAN_1715020066_BAB IV - Hafiyzh farras afsa.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (359kB)
[img] Text
SONI KURNIAWAN_1715020066_BAB V - Hafiyzh farras afsa.pdf

Download (229kB)
[img] Text
SONI KURNIAWAN_1715020066_Fulltext - Hafiyzh farras afsa.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
SONI KURNIAWAN_1715020066_Cover,dll - Hafiyzh farras afsa.pdf

Download (798kB)

Abstract

Pembahasan dari penelitian ini adalah bagaimana Hakikat Akhlak menurut Al-Ghazali, bagaimana Faktor yang mempengaruhi akhlak menurut Al-Ghazali, bagaimana Relevansi akhlak yang baik menurut Al-Ghazali. Berdasarkan hasil pembahasan Al-Ghazali berpendapat bahwa al-nafs, al-aql, al-ruh bermakna satu, yaitu al-lathifah al-ruhaniyah atau al-lathifah al rabbaniyah. Itulah subtansi jiwa yang sebenarnya, sesuatu yang halus (lathifah), ketuhanan (rabbaniyah), dan keruhanian (ruhaniyah). Akhlak adalah keadaan jiwa yang berbentuk bathiniah. Al-Ghazali meletakkan akhlak bukanlah sebagai tujuan akhir manusia didalam perjalanan hidupnya, melainkan sebagai alat untuk ikut mendukung fungsi tertinggi jiwa dalam mencapai kebenaran, ma’rifat Allah yang didalamnya manusia dapat menikmati kebahagiaannya. Adapun kebahagiaan yang diharapkan oleh jiwa manusia adalah terukirnya dan menyatunya hakikat-hakikat ketuhanan didalam jiwa sehingga hakikat-hakikat itu adalah jiwa sendiri. Dalam pembahasan ini pun ada faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak, yaitu: Pertama, Bijaksana (hikmah), Kedua, keberanian (Syaja’ah), Ketiga, menjaga kesucian diri. Al-Ghazali juga menyatakan bahwa akhlak berkaitan dengan kata al-khalqu (kejadian) dan al-khuluqu (akhlak atau tingkah laku). Baik al-khalqu dan al-khuluqu ( baik kejadian dan akhlaknya) berarti baik lahir dan batin. Karena yang dimaksud dengan al-khalqu adalah bentuk lahir dan al-khuluqu adalah bentuk batin. Hal ini berkaitan dengan keadaan manusia yang tersusun dari jasad (tubuh) yang terlihat mata dan dapat diraba serta unsur roh dan jiwa yang hanya dapat dilihat dengan mata hati. Dari dua unsur tersebut, unsur roh dan jiwa besar nilainya disbanding dengan tubuh yang terlihat dengan mata kepala

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: al-khalqu dan al-khuluqu
Subjects: Agama Islam > Akidah & Ilmu Kalam
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Aqidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Armen Arfat Pustakawan
Date Deposited: 15 Oct 2022 07:58
Last Modified: 15 Oct 2022 07:58
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/11416

Actions (login required)

View Item View Item