PELABUHAN MUARO SAKAI DI PANTAI BARAT SUMATERA MASA KESULTANAN INDERAPURA

Mega Jeli Putri, Mega (2018) PELABUHAN MUARO SAKAI DI PANTAI BARAT SUMATERA MASA KESULTANAN INDERAPURA. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

Preview	Text Cover, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Tim Penguji, Abstrak, Daftar Isi.pdf Download (132kB) | Preview
Preview	Text BAB 1.pdf Download (160kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (252kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (281kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (60kB) | Preview
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (42kB)
Preview	Text Full Versi.pdf Download (441kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Judul skripsi ini adalah “Pelabuhan Muaro Sakai di Pantai Barat Sumatera Masa Kesultanan Inderapura” disususun oleh Mega Jeli Putri, NIM. 1311020011, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Imam Bonjol Padang, tahun 2018. Skripsi ini membahas tentang Pelabuhan Muaro Sakai di Pantai Barat Sumatera Masa Kesultanan Inderapura, mencakup sejarah, hubungan dengan bandar-bandar di pantai barat Sumatera, kemajuan dan kemunduran, dan dampak pelabuhan tersebut terhadap perdagangan dan komoditas tani di Inderapura. Pembahasan ini menjadi menarik karena Pelabuhan Muaro Sakai merupakan pelabuhan yang terletak di pantai barat Sumatera pada masa Kesultanan Inderapura, yang mampu berkembang dan menjadi pusat perdagangan laut dan pedalamam, sehingga dapat dikatakan sebagai salah satu pelabuhan maritim di pantai barat Sumatera. Penulisan skripsi ini menggunakan metode kualitalif historis dengan berbagai tahapan. Tahapan pertama, heuristik tahapan ini dilakukan dengan upaya pengumpulan sumber-sumber yang dapat memberikan informasi terhadap objek yang diteliti. Kedua, kritik sumber untuk mengetahui apakah sumber-sumber tersebut layak digunakan atau tidak dengan cara menyelidiki atau meneliti keaslian sumber dan menguji kandungan informasi yang diperoleh dari sumber. Ketiga, sintesis membuat jalinan fakta tersusun dan terkait sehingga membentuk rangkaian cerita sejarah yang logis. Keempat, penulisan yaitu memeparkan hasil penulisan dan mendeskripsikannya dalam bentuk karya tulis menggunakan pendekatan deskriptif-naratif untuk disajikan secara sistematis. Berdasarkan kajian historis pembahasan ini penulis berkesimpulan bahwa, pada abad XVI-XIX pelabuhan ini pernah menjadi pelabuhan antar benua. Dahulu pelabuhan Muara Sakai di Pantai Barat Sumatera masa Kesultanan Inderapura disebut pelabuhan Samuderapura. Namun, seiring berjalannya waktu nama pelabuhan Samuderapura berubah menjadi pelabuhan Muaro Sakai, dikarenakan letak pelabuhan tersebut di wilayah Muaro Sakai atau di kenagarian Muaro Sakai. Menariknya pelabuhan ini terletek di tepi sungai, namun perdagangannya cukup berpengaruh di pantai barat Sumatera masa Kesultanan Inderapura. Hubungan perdagangan di pelabuhan Muaro Sakai antara penduduk pribumi dengan pedagang asing, menjadikan kawasan Inderapura sebagai pusat perdagangan di pantai barat Sumatera. Kemajuan pelabuhan Muaro Sakai dapat dislihat dari adanya pelaku ekonomi yang ada di kawasan pelabuhan itu sendiri, baik penduduk pribumi maupun penduduk asing. Terjalinnya hubungan dagang tersebut tentunya memberikan dampak baik maupun dampak buruk terhadap perdagangan di pelabuhan ini. Dampak baiknya adalah menjadikan pelabuhan ini ramai dikunjungi oleh para pedagang, dampak buruknya terlihat ketika adanya pengaruh Aceh dan Belanda yang saat itu paling dominan dalam hal perdagangan di Nusantara, berubah menjadi suatu sikap memonopoli perdagangan yang ada di sana bahkan juga menjadi bentuk kolonialisasi. Ramainya para pedagang yang melakukan perdagangan tentu mendorong masyarakat untuk meningkatkan hasil tani mereka yang nantinya akan diperjual belikan di pelabuhan.

Actions (login required)

View Item