Corak pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Pendidikan Islam

Bambang, - (2021) Corak pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Pendidikan Islam. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

	Text Bambang_1820090002_S3_Cover dll.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text Bambang_1820090002_S3_BAB I.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text Bambang_1820090002_S3_BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Bambang_1820090002_S3_BAB III.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text Bambang_1820090002_S3_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text Bambang_1820090002_S3_BAB V.pdf - Published Version Download (971kB)
	Text Bambang_1820090002_S3_daftar pustaka.pdf - Published Version Download (379kB)
	Text Bambang_1820090002_S3_Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Bambang, NIM : 1820090002, Corak Pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas Tentang Pendidikan Islam, Padang, Program Doktor Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, 2021. 268 halaman. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah corak pemikiran al-Attas tentang pendidikan Islam. Dan batasan masalah difokuskan pada pandangan al-Attas tentang hakikat manusia, hakikat ilmu, tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan, Islamisasi ilmu pengetahuan dan pelembagaan pemikiran pendidikannya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis dan merumuskan Corak Pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang pendidikan Islam, (2) Menganalisis pelembagaan pemikiran al-Attas tentang pendidikan Islam. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tokoh dengan mengkaji karya-karya al-Attas dari buku-bukunya, dan buku orang lain yang menulis tentang al-Attas. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode hermeneutik Paul Recoeur. Adapun temuan penelitian yaitu: Pertama, Konsepsi tentang manusia dapat dijelaskan bahwa manusia diyakini al-Attas sebagai makhluk yang memiliki hakikat ganda (dual nature), yaitu jasmani dan rohani. Dan dalam pandangan al-Attas, diri rohani harus memandu diri jasmani bukan sebaliknya. Konsep al-Attas tentang hakikat manusia tersebut lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat teosentris di dalam aktifitas antropo-sosial kemanusiaan; Kedua, Pemikiran al-Attas terkait konsep ilmu meneguhkan konsep keilmuan Barat tentang sains yang hanya terkonsentrasi pada hal-hal yang bersifat rasional dan empirik. Koreksi al-Attas terhadap konsep ilmu versi Barat pada ranah bahwa, konsep ilmu itu terdapat pada wilayah irrasional-basic yang dalam perspektif al-Attas disebut kasyf; Ketiga, Tujuan pendidikan dalam perspektif al-Attas adalah menghasilkan manusia yang baik (good man) atau dalam literatur Islam disebut dengan insan kamil. Al-Attas beranggapan bahwa segala sesuatu yang bersifat struktur dipengaruhi oleh super-struktur; Keempat, kurikulum pendidikan al-Attas lebih bersifat integratif-kewahyuan. Pemikiran ini berangkat dari pandangan al-Attas bahwa pendidikan merupakan proses ganda, bagian pertamanya melibatkan masuknya unit-unit makna suatu objek pengetahuan ke dalam jiwa seseorang (hushūl) dan kedua melibatkan sampainya jiwa (wushūl) pada unit-unit makna tersebut; Kelima, Islamisasi ilmu pengetahuan al-Attas menggunakan pendekatan kapitalisasi Islam (konsep tauhid). Posisi al-Attas dalam perdebatan Islamisasi pengetahuan ini berada pada pemikiran yang bersifat moderat. Keenam, Salah satu cara al-Attas melembagakan gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan/pemikiran pendidikan melalui pendirian lembaga pendidikan tinggi bernama Istac. Di istac inilah pemikiran- pemikiran al-Attas ditransformasikan. Hal ini dapat dilihat dari desain kurikulum. Berdasarkan temuan penelitian di atas, maka pemikiran al-Attas dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bercorak teoprogressive dengan aliran pendidikan ideapragmatism.

Actions (login required)

View Item