Konsep Zuhud dalam Puisi Jalaluddin Rumi pada Terjemahan Kitab Semesta Mastnawi

Anelka, Delfi (2022) Konsep Zuhud dalam Puisi Jalaluddin Rumi pada Terjemahan Kitab Semesta Mastnawi. Skripsi thesis, UIN IMAM BONJOL PADANG.

[img] Text (COVER)
A-COVER.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (313kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (298kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (592kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (376kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Y-DAPUS.pdf - Published Version

Download (360kB)
[img] Text (FULLTEXT)
Z-FULLTEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Konsep Zuhud Dalam Puisi Jalaluddin Rumi Pada Terjemahan Kitab Semesta Mastnawi” ditulis oleh Delfi Anelka, NIM. 1715020007, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang. Penulisan skripsi ini berfokus pada permasalahan bagaimana konsep zuhud dalam puisi Jalaluddin Rumi pada terjemahan kitab semesta Mastnawi yaitu Jalaluddin Rumi dengan syair-syair Mastnawi yang begitu fenomenal mengemas zuhud dengan begitu indah. Penelitian ini berjenis penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode deskriptif dan analisis kritis. Sumber primer dari penelitian ini adalah kitab terjemahan Semesta Mastnawi dan sumber sekunder adalah buku- buku, skripsi, tesis dan jurnal yang berhubungan dengan Mastnawi, zuhud serta tasawuf. Adapun hasil dari penelitian skripsi ini yaitu: pertama, landasan zuhud dalam pemahaman tasawuf dikategorikan kedalam pemahaman secara defenitif dan penjelasan dalam al-Qur’an dan hadist. Kedua, konsep zuhud dalam kitab mastnawi terdapat tiga pembahasan yaitu pertama mengenai dunia sebagai wadah dapat dipahami bahwa Jalaluddin Rumi mengatakan ketiadaan nilai dunia sebagai wadah hidup manusia ketimbang akhirat yang kekal. Kedua keseimbangan dunia dan akhirat dapat dipahami bahwa seorang sufi tidak saja menjadikan dunia sebagai wadah untuk menikmati senyuman tuhan, namun seorang sufi sejati mengupayakan keseimbangan dunia dan akhirat. Ketiga memprioritaskan akhirat maksudnya dunia merupakan wadah yang harus diseimbangkan oleh seorang sufi dengan keprioritasannya terhadap akhirat. Tujuan akhir seorang sufi berzuhud adalah untuk akhirat yang kekal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Aqidah dan Filsafat Islam
Depositing User: Zulfitri Zulfitri
Date Deposited: 08 Jun 2023 04:11
Last Modified: 08 Jun 2023 04:11
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/12666

Actions (login required)

View Item View Item