MAKNA MA’IYAH DALAM AL-QURAN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR AL-MISBAH)

Hasanah,, Hamellinia (2022) MAKNA MA’IYAH DALAM AL-QURAN (STUDI KOMPARATIF TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR AL-MISBAH). Skripsi thesis, Universitas UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text
Hamellinia Hasanah_1815020072_BAB 1 - Hasanah Nia.pdf

Download (407kB)
[img] Text
Hamellinia Hasanah_1815020072_BAB 2 - Hasanah Nia.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (427kB)
[img] Text
Hamellinia Hasanah_1815020072_BAB 3 - Hasanah Nia.pdf

Download (382kB)
[img] Text
Hamellinia Hasanah_1815020072_BAB 4 - Hasanah Nia.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (618kB)
[img] Text
Hamellinia Hasanah_1815020072_BAB 5 dan Daftar Pustaka - Hasanah Nia.pdf

Download (254kB)
[img] Text
Hamellinia Hasanah_1815020072_Fulltext - Hasanah Nia.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
Hamellinia Hasanah_1815020072_Cover dll - Hasanah Nia.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang perbandingan penafsiran makna ma’iyah atau kebersamaan Allah antara Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dan Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Misbah. Pada pembahasan ini, penulis tertarik mengambil Ibnu Katsir sebagai tokoh dari ulama klasik dan Quraish Shihab sebagai tokoh ulama modern. Seperti yang kita ketahui bahwa perbedaan masa yang sangat jauh diantara kedua ulama tersebut membuat mereka berbeda dalam memahami sesuatu sehingga tentu saja terjadi banyak kontraversi diantara mereka seperticorak penafsirannya dan lainnya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana penafsiran Ibnu Katsir dan Quraish Shihab tentang makna ma’iyah serta analisis perbandingan antara Ibnu Katsir dan Quraish Shihab mengenai makna ma’iyah. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini studi kepustakaan (library research), menggunakan metode analisis isi (content analysis). Sumber primer penelitian ini adalah tafsir Ibnu Katsir dan tafsir al-Misbah. Sedangkan sumber sekunder dalam penelitian ini adalah buku, jurnal dan hasil penelitian yang berkaitan dengan pembahasan yang dikaji. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan, pertama, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ma’iyahmerupakan bentuk kebersamaan Allah dengan hamba-Nya dengan mengawasi hambanya melalui penglihatan, pendengaran serta pengawasan-Nya. Ini termasuk kepada ma’iyah‘ammah atau kebersamaan Allah dalam bentuk umum terhadap seluruh makhluk-Nya.Kedua, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa ma’iyah merupakan kebersamaan Allah dalam bentuk khusus terhadap sebagian makhluk-Nya dengan pertolongan, bantuan dan pembelaan. Ini dikhususkan hanya kepada hamba-Nya yang bertakwa, berbuat muhsin dan sebagainya.Ketiga, Perbedaan penafsiran oleh kedua mufassir ini dilatar belakangi oleh corak penfasiran yang digunakan. Penafsiran Ibnu Katsir cenderung menggunakan corak tafsir bil ma’tsur atau tafsir bi al-riwayah. Penjelasan yang diberikan oleh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat pun lebih ringkas. Sedangkan Quraish Shihab menjelaskan dengan penjelasan yang lebih mudah dipahami, karena uraiannya cukup panjang dan lebih rinci. Maka secara umum penafsiran Ibnu Katsir menjelaskan lebih ringkas sedangkan Quraish Shihab menjelaskan lebih rinci. Selain itu, persamaan dari kedua muafassir ini yaitu sama-sama memberikan pemaknaan secara lugas dan cukup informatif tentang ma’iyah, dan makna secara umumnya dari penafsiran oleh kedua mufassir ini tentang ma’iyah yaitu Kebersamaan Allah bersama makhluk-Nya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: MAKNA MA’IYAH DALAM AL-QURAN
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Armen Arfat Pustakawan
Date Deposited: 27 Aug 2022 08:08
Last Modified: 27 Aug 2022 08:11
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/10534

Actions (login required)

View Item View Item