Aspek-Aspek Pendidikan Islam Dalam sastra Ulama Minangkabau Studi Syair Syekh Sulaiman Al-Rasuli

Yulizal Yunus, - (2018) Aspek-Aspek Pendidikan Islam Dalam sastra Ulama Minangkabau Studi Syair Syekh Sulaiman Al-Rasuli. Doctoral thesis, UIN IMAM BONJOL PADANG.

[img] Text (CEVER, PERSETUJUAN DAN ABSTRAK)
COVER, PERSETUJUAN DAN ABSTRAK 2.pdf - Published Version

Download (440kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (326kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (208kB)

Abstract

Sastra ulama Minangkabau era pujangga lama didominasi jenis syair. Khusus syair Syekh Sulaiman al-Rasuli, berjenis al-syi’r al-ta’limi (puisi didaktik) kombinasi genre syi’ral-munasibat (syair peristiwa, occasional verse) dan syi’r at-tasjili (syair kronik)serta syi’r al-shufiyah (syair sufistik)yang cukup tua. Sebagai syair didaktik, baris-barisnya merupakan discourse (wacana keilmuan) disiplin akidah, syari’at dan karakter menjadi materi berimajinasi kreatif (mawādd al-mukhaiyalat al-mubda’ah)pendidikan Islam. Kombinasi syair munasibat dan syair tasjili, baris-baris didaktiknya menyajikan teladan dalam varian kehidupan ulama penyair yang berbagai talenta seiring kronik peristiwa pendidikan Islam masyarakat pada masanya. Secara didaktik metodik, cara bersyair ulama merupakan imajinasi konservatif (al-mukhaiyalat al-hāfizhah) dapat menjadi model pembelajaran modern pendidikan Islam. Model bersyair ulama ini, merangsang kepekaan gharizah al-tauhid (instink tauhid) akidah iman, ketaatan dan tata mu’amalat dalam meredam berbagai konflik dengan identitas Islam dan ke-Indonesiaan serta Minang Melayu yang santun, anti ujaran kebencian, kekerasan kampanye hitam, teror dan radikalisme, menistai agama serta berimplikasi pengembangan kesehatan mental ideologi, karakter cerdas kaya rohani, disiplin kesalehan sosial, bangga memberi, anti korup, melalui teknologi pendidikan pendekatan seni sastra. Simpul kecil ini, merupakan bagian penting penelitian Disertasi yang menggunakan metodologi pendekatan kualitatif, kombinasi analisis wacana teks dan analysis content. Teks yang dianalisis cermat adalah syair Syekh Sulaiman al-Rasuli. Wacana teks syair ini dideskripsikan, ditafsirkan dan dianalisis cermat aspek isi, nilai dan gagasannya sejalan tujuan pendidikan Islam. Penelitian Disertasi berangkat dari latar belakang yang menjelaskan topik diikuti identifikasi masalah didukung data, menampakkan diskrepansi (kesenjangan)das sein dan das sollen. Sebuah kesenjangan, kenyataan sekarang ulama dan pendidik Islam meninggalkan tradisi sastra dalam mendidik umat. Hanya menyerahkan saja kepada sastrawan kreatif, yang terjadi unsur imajinasi sastranya lemah akidah, akibatnya fatal, memicu gejolak dan gelombang protes umat dan demonstrasi. Idealnya mereka tetap memegang tradisi sastra, seperti dahulu, ulama memegang tradisi menyair yang sudah sampai ke tahap antropomorfik, selain terpikat keindahan, mewariskan maha karya kreatif dari negeri berfilosofi ABS-SBK ini, juga mengajarkan Islam dengan cara bersyair didaktik. Idealnya pendidikan Islam itu menarik, tetapi kenyataannya sekarang kurang daya pikat, dibanding godaan budaya populer dan rayuan android, berakibat kurang berdampak upaya penanaman akidah dan mental ideologi sehat, pelaksanaan syari’at yang baik dan pembentukan karakter akhlak mulia. Fenomena itu selain disebabkan, semua “materi keilmuan” disumbatkan tanpa pertimbangan psikologi perkembangan generasi, juga tidak mempertimbangkan “model pembelajaran modern” pendidikan Islam, padahal ulama duhulu sudah mencontohkan pendekatan sastra “cara bersyair”. Syairnya pun selain sarat aspek nilai dan gagasan sejalan perwujudan tujuan pendidikan Islam dalam semua taksonominya, bahkan secara ideologis mempelopori genre syair sufistik dan menjadi ciri post-modernism sebagai era perkembangan sastra Indonesia sekarang. Sempurna, ulama dahulu pemilik keindahan karena belajar filsafat estetika, kreatif karena belajar ilmu kreatif dan berbahasa puitik karena menguasai ilmu puitika dan lisensi vii puitika (dharurat syi’riyah), semua berpotensi sebagai pendekatan santun dan indah dalam pendidikan Islam. Dari identifikasi masalah dibatasi dan dirumuskan masalah pada tiga pertanyaan pokok, (1)bagaimana spesifikasi syair Syekh Sulaiman al-Rasuli sebagai warisan intelektual ulama, (2)bagaimana tema-tama pendidikan Islam dalam syair Syekh Sulaiman al-Rasuli dan (3)bagaimana nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Syair Syekh Sulaiman al-Rasuli. Dari rumusan masalah itu diturunkan berkohenrensi tujuan penelitian, (1) untuk mencermati spesifikasi syair Syekh Sulaiman al-Rasuli sebagai warisan intelektual ulama, (2) untuk mendiskripsikan dan mencermati tema-tema pendidikan Islam dalam syair dan (3) untuk menemurumuskan aspek nilai dan gagasan pendidikan Islam dalam syair itu. Dari temuan penelitian dan analisis cermat aspek nilai dan gagasan pendidikan Islam dalam syair Syekh Sulaiman al-Rasuli, diperoleh solusi dalam bentuk kesimpulan dan implikasi penelitian. Kesimpulan,(1)syair Syekh Sulaiman al-Rasuli merupakan maha karya kreatif menjadi warisan intelektual ulama spesifik dari negeri ABS-SBK Minangkabau, sekaligus mewariskan tradisi piawai bersyair sampai ke tahap antropomorfik dan pelopor sastra sufistik, serta mengedepankan bahasa tulis Arab Melayu-Minangkabau, direkam dalam syair sebagai varian kehidupannya yang multi talenta yang sesibuk apapun tidak pernah meninggalkan tugas mengajarkan dengan cara syair sekalipun materi pendidikan Islam dalam berbagai disiplin ilmu; (2)Dalam berbagai tema dan genre syairnya (dramatik,epik dan didaktik), befungsi sebagai senjata “sissos” (sistem sosial)bermata dua. Satu senjata meredam konflik di ujung polemik alot khilafiyah, dengan mengajak bersyair yang penuh tawa ceria bersama sajian baris-baris bahasa indah dan anekdote tanpa mengabaikan filosofi puitika “estetika”, ”erotika” dan kontrol ”etika” menjadi insan kamil,sebagai canel keindahan sufistik mencapai Tuhan Yang Maha Indah. Senjata lainnya, sajian baris-barisnya meluluhkan hati dengan perasaan, pemikiran dan gaya bahasa orisinal mengajarkan Islam sumber nilai adat menjadi esensi “ABS-SBK”. Artinya menjadikan “cara bersyair” sebagai “model pembelajaran modern” pendidikan Islam; (3)Aspek nilai dan gagasan sejalan tujuan pendidikan Islam di lini taksonomi dalam syair ulama ini setidaknya pada tingkatan ihsan tiga gagasan, (a) penanaman akidah merevitalisasi iman instinct monotheiste (gharizat altauhid)dan kesehatan mental ideologi, (b)syair siar syi’ar syari’at menyemarakkan Islam dan meluluhkan hati untuk ta’at, (c)pendidikan karakter dengan pencerdasan akal pikiran, perasaan dan spiritual masyarakat Islam, bagian tata-mu’amalat membentuk kesahalehan sosial. Kesimpulan hasil penelitian punya implikasi (sekaligus mengandung saran dan rekomendasi)penciptaan teknologi cara bersyair dalam pendidikan Islam, bagi “pemberdayaan” ulama dalam tiga tahapan, (1)penyadaran, (2)pembekalan dan (3)pendampingan ulama sekarang, mengantarkan mereka kembali melatih dan berlatih memegang kendali tradisi sastra piawai bersyair (bentuk wacana text dan talk)dalam kerangka pendidikan Islam. Sedangkan aktor pembangunan baik pemerintah maupun masyarakat dan kelembagaannya penting membuat kebijakan fasilitasi regulasi dan finansial menyelematkan objek-objek pemajuan kebudayaan terutama manuskrip atau naskah klasik warisan intelektual ulama dan mengalihmediakannya menjadi digital (digitalisasi) dan memfasilitasi penelitiannya sebagai bahan kebijakan pemajuan kebudayaan bangsa dan Islam.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor > Pendidikan Islam
Depositing User: Users 46 not found.
Date Deposited: 12 Nov 2019 22:16
Last Modified: 12 Nov 2019 22:16
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/6710

Actions (login required)

View Item View Item