YULANDA PUTRI, - (2018) Tradisi Bakayia Anak di Kanagarian Sungai Batuang Kec. Kamang Baru Kab. Sijunjung. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (COVER, PERSETUJUAN DAN ABSTRAK)
cover olan.pdf - Published Version Download (93kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (152kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (139kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version Download (180kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (67kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (102kB) |
|
Text (FILE GABUNGAN)
TA Yulanda putri-converted.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Bakayia anak merupakan suatu tradisi yang dilakukan atas kelahiran seorang bayi. Di Nagari Sungai Batuang setiap anak yang baru lahir melewati upacara bakayia anak ini. Meskipun hidup di zaman yang berteknologi tinggi, masyarakat Nagari Sungai Batuang masih tetap melaksanakan tradisi bakayia anak yang telah lama hidup dilingkungan mereka. Walaupun tradisi ini dibeberapa Nagari ataupun daerah telah mulai ditinggalkan, namun masyarakat Nagari Sungai Batuang masih teguh mempertahankan dan melaksanakan tradisi bakayia anak hingga saat sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan tradisi bakayia anak di Kanagarian Sungai Batuang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.Untuk mengetahui makna dan simbol dalam tradisi bakayia anak. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam tradisi bakayia anak.Untuk mengetaghui mengapa masyarakat mempertahankan tradisi bakayia anak. Untuk meneliti hal tersebut penulis menggunakan metode penelitian sejarah (heuristik), yaitu dengan melakukan obsevarsi langsung ke lapangan, dan melakukan wawancara dengan masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan bakayia anak di Kanagarian Sungai Batuang tersebut. Dari penelitian yang penulis lakukan diperoleh hasil penelitian, bahwa upacara turun mandi pelaksaanaanya dilakukan ketika bayi berumur 11 hari. Proses pelaksanaan turun mandi dimulai dari membawa bayi ke sungai kemudian dilanjutkan proses memandikan bayi setelah selesai, dibawa pulang kemudian dilanjutkan dengan proses pengasapan yaitu dimulai dari membedung bayi, mengayun bayi di atas ayunan jalo dan memakaikan ajah sebagai tanda upacara telah selesai dilaksanakan. Tradisi bakayia anak juga memiliki makna dan nila-nilai yang terkandung didalam upacara tersebut. Serta alasan-alasan tradisi bakayia anak masih dipertahan oleh masyarakat Nagari Sungai Batuang.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 19 Oct 2019 00:12 |
Last Modified: | 19 Oct 2019 00:12 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/6473 |
Actions (login required)
View Item |