Tradisi Manyabuang Ayam di Nagari Sungai Liku Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan

HELMI DINI PUTRI, - (2018) Tradisi Manyabuang Ayam di Nagari Sungai Liku Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (COVER, PENGESAHAN DAN ABSTRAK)
COver dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (183kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (372kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (378kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (436kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (154kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (310kB)
[img] Text (FILE GABUNGAN)
Skripsi Lengkap.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Permasalahan yang dilihat dalam skripsi ini adalah tradisi masyarakat dalam melakukan sabung ayam pada awal bulan Ramadhan di Nagari Sungai Liku Pelangai, perubahan-perubahan yang terjadi serta upaya ninik mamak dan alim ulama dalam mengatasi tradisi tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan sejarah tradisi manyabuang ayam di Nagari Sungai Liku Pelangai, perubahan-perubahan yang terjadi pada tradisi manyabuang ayam, dan upaya ninik mamak dan alim ulama dalam mengatasi tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan teknik penelitiannya yaitu penelitian lapangan (Field Research), dengan langkah- langkah, yaitu: Heuristik yang merupakan langkah awal dalam penelitian, dimana penulis melakukan pengumpulan sumber terhadap penelitian yang akan diteliti. Selanjutnya penulis melakukan kritik sumber dengan membandingkan satu sumber dengan sumber yang lainnya, dengan tujuan untuk mendapatkan fakta yang akurat dari sumber-sumber tersebut. Setelah itu sumber yang satu dengan yang lain dirangkai untuk mencari hubungan antara satu fakta dengan fakta yang lain. Terakhir, penulis menguraikan peristiwa tersebut secara sistematis. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa, tradisi manyabuang ayam di Nagari Sungai Liku Pelangai merupakan tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Dalam prakteknya, tradisi manyabuang ayam di Nagari ini sudah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu ketika tradisi manyabuang ayam bajawek dari nenek moyang orang Sungai Liku sampai terjadinya gerakan Paderi di Minangkabau. Dalam prakteknya, tradisi ini pada awal pelaksanaannya terdapat unsur judi dan ayam diadu secara fisik. Kemudian datang para reformis Islam dari Makkah dengan membawa paham Wahabi (gerakan pembaharuan dalam Islam) yang sedang berkembang pada saat itu, dan mereka pun menerapkan paham Wahabi tersebut di Minangkabau, sehingga tradisi-tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam seperti mabuk-mabukan, berjudi, sabung ayam dihapuskan. Namun, setelah gerakan Paderi berakhir sampai tahun 1935-1965 tradisi manyabuang ayam mengalami perubahan yang mana sebelumnya ayam diadu secara fisik dan adanya unsur judi, tetapi pada masa ini diadu hanya kokok ayam saja dan tidak ada unsur judi di dalamnya. Pada tahun 1965-1975 tradisi manyabuang ayam mengalami perubahan yaitu ayam kembali diadu secara fisik, tidak memakai unsur judi dan setelah selesai mengadu ayam masyarakat pergi beramai-ramai mendaki ke bukit batu Mandeh Rubiah. Pada tahun 1975-sekarang tradisi manyabuang ayam mengalami perubahan kembali yaitu ayam tetap diadu secara fisik, tidak ada unsur judi dan setelah masyarakat selesai melakukan tradisi masyarakat tidak lagi mendaki ke bukit batu Mandeh Rubiah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Users 12 not found.
Date Deposited: 18 Oct 2019 02:07
Last Modified: 18 Oct 2019 02:07
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/6116

Actions (login required)

View Item View Item