Tradisi Ronjok pada Upacara Perkawinan di Kenagarian Tebing Tinggi Tapan

IMELDA NOVITA, - (2018) Tradisi Ronjok pada Upacara Perkawinan di Kenagarian Tebing Tinggi Tapan. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (COVER, PENGESAHAN DAN ABSTRAK)
Cover, Pengesahan dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (459kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (286kB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (442kB)
[img] Text (BAB III)
BAB 3.pdf - Published Version

Download (255kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (60kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (57kB)
[img] Text (FILE GABUNGAN)
Skripsi Lengkap.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Maksud dari judul skripsi ini adalah untuk mengungkapkan tradisi yang ada di Tebing Tinggi Tapan yaitu tradisi Ronjok mulai dari segi sejarah, perkembangan hingga faktor-faktor penyebab perubahan. Ronjok merupakan suatu kebudaaan yang unik dan cukup tua yang dimulai dari nenek moyang terdahulu. tradisi ronjok sudah menjadi suatu kewajiban oleh masyarakat Tebing Tinggi Tapan pada upacara perkawinan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research). Seterusnya penulis menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik dimana peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik sumber primer yang diambil melalui wawancara dwngan keluarga marapulai dan anak daro. maupun sumber sekunder didapatkan melalui pemuka adat, anggota cadiak padai, serta wali nagari Tebing Tinggi Tapan, dan observasi lapangan secara langsung, buku-buku sumber yang didapatkan dari perpustakaan. Setelah sumber-sumber dikumpulkan maka selanjutnya penulis melakukan kritik dari sumber baik kritik ekstern maupun intern, lalu dilakukan sintesis yaitu melakukan pembandingan terhadap satu fakta dengan fakta yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah dari ronjok yang mulai dari nenek moyang terdahulu. Dimana ketika itu ronjok dianggap sebagai rasa basa- basi yang diberikan kepada orang tua dari mempelai laki-laki, makanan yang diberikan adalah onde-onde, kemudian mengikuti sesuai dengan perkembangan zaman, dimana makanannya diganti sesuai dengan ciri khas Tapan yaitu lemang, sejip dan tempat pengantarannya menggunakan Dulang. Kemudian terjadi lagi perubahan tempat pengantarannya dan isinya yang berupa ronjok, dan isinya yaitu nasi, gulai merah, gulai putih, paragedel dan kue baroda (kue yang bulat seperti roda motor) Kemudian terjadi lagi perkembangan peralatan ronjok diberikan sesuai dengan permintaan seperti roti, mie, minyak goreng, baleh ronjoknya juga sesuai dengan perkembangan zaman, seperti kain kemudian diganti menjadi uang dan emas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Sejarah dan Peradaban Islam spi
Date Deposited: 18 Oct 2019 02:03
Last Modified: 18 Oct 2019 02:03
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/6112

Actions (login required)

View Item View Item