PERBEDAAN PENDAPAT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB MALIKI TENTANG HAKIKAT LI'AN

Rio, Febryanto (2019) PERBEDAAN PENDAPAT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB MALIKI TENTANG HAKIKAT LI'AN. Skripsi thesis, UIN IB PADANG.

	Text (Cover, Persetujuan Pembimbing dan Abstrak) COVER SKRIPSI. 1 .pdf - Published Version Download (151kB)
	Text (BAB I) BAB.I.pdf - Published Version Download (192kB)
	Text (BAB II) BAB.II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (231kB)
	Text (BAB III) BAB.III.pdf - Published Version Download (172kB)
	Text (BAB IV) BAB.IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (225kB)
	Text (BAB V) BAB.V.pdf - Published Version Download (60kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DFTAR PSTKA.pdf - Published Version Download (69kB)
	Text (FILE GABUNGAN) Full.CD.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (799kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Perbedaan Pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki tentang Hakikat Li`an, Penulis Rio Febryanto. Nim. 1513020014 JurusanPerbandingan Mazhab (PM). Adapun yang penulis maksud dengan judul di atas adalah mengkaji, menelaah dan menganalisis perbedaan pendapat mengenai hakikat li’an menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki secara komparatif. Pembahasan ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki tentang hakikat li’an. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa hakikat li’an ialah kesaksian,dan kesaksian itu dikuatkan dengan sumpah. Sehingga li’an hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi syarat-syarat dalam kesaksian, di antaranya sepasang suami-isteri yang muslim, dua orang yang merdeka, dua orang yang berakal, dua orang yang baligh dan orang yang bukan dikenai had karena qadzaf. Maka tidak boleh dilakukan oleh sepasang suami-isteri adalah antara orang muslim dan orang kafir, hamba sahaya laki-laki dan perampuan yang merdeka, laki-laki yang merdeka dan hamba sahaya perempuan, dan laki-laki kafir dan perempuan muslim.Sedangkan Mazhab Maliki berpendapat bahwa hakikat li’an ialah sumpah,dan sumpah itu dikuatkan dengan kesaksian. Sehingga li’an hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang telah memenuhi syarat-syarat dalam sumpah, di antaranya harus mukallaf ( baligh dan berakal) sepasang suami-isteri yang melakukan li’anya itu laki-laki yang merdeka dengan perempuan yang merdeka dan hamba sahaya perempuan, hamba sahaya laki-laki dengan perempuan merdeka dan hamba sahaya perempuan dan laki-laki muslim dengan perempuan yahudi dan nasrani. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah apa penyebab terjadinya perbedaan pendapat antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki tentang hakikat li’an dan pendapat mana yang terkuat untuk dijadikan pedoman. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian perpustakaan (library research), yaitu menelaah dan mengkaji kitab Badai’ Ash Shanai’ Fi Tartib Asy-Syarai’ karangan Imam al-Kasani, Kitab al-Mabsuth karangan Syamsuddin as-Sarkhasi,Kitab Bidayatul Mujtahid karangan Ibnu Rusyd dan Kitab al-Jami’ Li Masa’ilil Mudawwanah karangan Abu Bakar Muhammad bin ‘Abdullah bin Yunus at-Tamimi. Penulis mengambil kesimpulan bahwa penyebab perbedaan pendapat antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki adalah karena berbeda dalam memahami ayat,dan berbeda dalam menggunakan dalil. Mazhab Hanafi memahami tentang hakikat li’an adalah kesaksian,dan kesaksian itu dikuatkan dengan sumpah, sedangkan Mazhab Maliki memahami bahwa hakikat li’an adalah sumpah,dan sumpah itu dikuatkan dengan kesaksian. Kemudian berbeda dalam menggunakan dalil. Mazhab Hanafi menggunakan al-Qur’an surah an-Nur ayat 6 saja,Sedangkan Mazhab Maliki menggunakan al-Qur’an surah an-Nurayat 6 dan Hadis dari Ibnu Abbas. Peneliti memandang pendapat Mazhab Hanafi lebih kuat disebabkan beberapa hal, Pertama, dalil yang digunakan adalah dalil Shahih. Kedua, Mazhab Maliki menggunakan dalil hadits yang lemah. Kata Kunci: Li’an, Sumpah, Kesaksian.

Actions (login required)

View Item