Pemakaian Istilah Tidak Lazim Pada Pemasaran Produk Makanan Ditinjau Dari Undang-Undang No 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Etika Bisnis Islam

Weny Wahyuni, WW (2019) Pemakaian Istilah Tidak Lazim Pada Pemasaran Produk Makanan Ditinjau Dari Undang-Undang No 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Etika Bisnis Islam. Skripsi thesis, UIN IB Padang.

[img] Text (Cover, Pengesahan)
1. Cover, persetujuan pembimbing dan abstrak.pdf - Published Version

Download (737kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I MEREK.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II merek.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (861kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV (Repaired) BARU.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (968kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (309kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.d1.pdf - Published Version

Download (529kB)
[img] Text (FILE GABUNGAN)
FULL WENY.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pemakaian Istilah Tidak Lazim Pada Pemasaran Produk Makanan Ditinjau Dari Undang-Undang No 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Etika Bisnis Islam” disusun oleh Weny Wahyuni, NIM 1513030044, Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya bisnis yang berkembang menggunakan istilah tidak lazim pada merek produk yang dipasarkan khususnya di Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Merek tersebut tidak sesuai dalam pandangan adat Minang Kabau. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Tinjauan Undang-Undang No 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Etika Bisnis Islam Pada Pemakaian Istilah Tidak lazim Dalam Pemasaran Produk Makanan?”. Berdasarkan rumusan penelitian tersebut, kemudian yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: (1)Kenapa Para Pebisnis di Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji Memakai Istilah Tidak Lazim Pada Pemasaran Produk Makanan?, (2)Bagaimana Tinjauan UU No 20 Tahun 2016 tentang Merek terhadap Pemakaian Istilah Tidak Lazim Pada Pemasaran produk Makanan?, (3) Bagaiamana Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Pemakaian Istilah Tidak Lazim Pada Pemasaran produk Makanan?. Untuk menjawab pertanyaan ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Penelitian Lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengamati secara langsung untuk memahami fanomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitia. Setelah penulis menganalisis berdasarkan rumusan dan pertanyaan penelitian, maka penulis berkesimpulan bahwa, (1) alasan yang menjadi faktor pebisnis menggunakan istilah tidak lazim pada pemasaran produk makananya karena: Faktor Persaingan Bisnis, Faktor ketertarikan pelanggan, dan faktor perkembangan zaman. (2) analisis tinjauan Undang-Undang No 20 Tahun 2016 tentang Merek akan bertentangan dengan syarat merek karna akan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum. (3) analisis tinjauan etika bisnis dalam Islam dalam pemakaian istilah tidak lazim pada pemasaran produk makanan menjadi tidak sempurna karna konsep bisnis Islam belum diterapkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HJ Public Finance
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Users 22 not found.
Date Deposited: 11 Mar 2020 04:08
Last Modified: 11 Mar 2020 04:08
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/5068

Actions (login required)

View Item View Item