PERSEPSI MASYARAKAT TEHADAP MITOS KENAKALAN ANAK YATIM DI NAGARI MANGANTI SUMPUR KUDUS SIJUNJUNG

Sri, Handayani (2019) PERSEPSI MASYARAKAT TEHADAP MITOS KENAKALAN ANAK YATIM DI NAGARI MANGANTI SUMPUR KUDUS SIJUNJUNG. Skripsi thesis, UIN IB Padang.

	Text (cover, persetujuan dan abstrak) Cover, Persetujuan dan Abstrak.pdf - Published Version Download (317kB)
	Text (BAB I) BAB 1.pdf - Published Version Download (235kB)
	Text (BAB II) BAB 2.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (158kB)
	Text (BAB III) bab 3.pdf - Published Version Download (125kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (486kB)
	Text (BAB V) BAB V sri.pdf - Published Version Download (31kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar pustaka semuanya.pdf - Published Version Download (201kB)
	Text (Skripsi Full) Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Mitos Kenakalan Anak Yatim Di Nagari Manganti Sumpur Kudus Sijunjung.”di susun oleh Sri Handayani, 141202009. Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya stereotip dalam masyarakat tentang kenakalan anak yatim yang ditandai dengan stigma seperti dasar anak yatim tangka, dasar anak yatim maka, dasar anak yang susah di atur dan sebagainya yang berarti anak-anak yatim tersebut nakal. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap kenakalan anak yatim di Nagari Manganti Sumpur Kudus Sijunjung yang di analisis melalui teori persepsi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat di Kenagarian Manganti Sumpur Kudus Sijunjung. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling dengan jumlah informan sebanyak 15 orang. Hasil penelitian ini memperlihatkan tentang persepsi masyarakat terhadap mitos kenakalan anak yatim dari aspek kesadaran dan pengetahuan (kognitif) adalah informan sadar dan sangat tahu bahwa anak yatim adalah memiliki posisi utama di dalam islam dan harus dijaga dan di perhatikan. Persepsi masyarakat terhadap kenakalan anak yatim dari aspek pengalaman dan perasaan (afektif) informan yang mempunyai pengalaman langsung dengan anak yatim (terlibat pengasuhan/memelihara dan berinteraksi sehari-hari) merasa bahwa kenakalan anak yatim adalah hal yang biasa sebagaimana nakalnya anak-anak. Informan yang tidak berinteraksi langsung (tinggal/terlibat pengasuhan) pada umumnya cenderung menyatakan bahwa anak yatim itu memang nakal. Alasannya anak yatim cenderung lebih nakal dari anak-anak lain karena memang sudah begitu dari Tuhan sebagai pengujian iman dari orang-orang sekitarnya. Persepsi masyarakat terhadap mitos kenakalan anak yatim dari aspek reaksi yang ditampilkan (konatif) yaitu informan yang mempunyai pengalaman dan berinteraksi dengan anak yatim cenderung bersikap baik dan peduli pada anak yatim . Informan yang tidak berinteraksi langsung dengan anak yatim mereka cenderung kurang suka dan berempati terhadap anak yatim yang berbuat nakal dan percaya dengan adanya istilah atau pelabelan pada anak yatim dengan kata-kata dasar anak yatim mada, tangka, keras kepala, nakal, dst yang seolah-olah anak yatim itu memang anak-anak yang nakal dikarenakan kurangnya perhatian dari orang sekitarnya atau dikarenakan tidak ada orangtua yang akan mendidik mereka. Informan yang percaya dengan stigma negatif terhadap mitos kenakalan anak yatim adalah informan yang tidak berinteraksi langsung (mengasuh) anak yatim tersebut.

Actions (login required)

View Item