Pelestarian Upacara Bakhatik Adat Di Nagari Barung-Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan

Adelina, Annisa (2019) Pelestarian Upacara Bakhatik Adat Di Nagari Barung-Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi thesis, Uin Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover, Persetujuan, pengesahan)
COVER DKK.pdf - Published Version

Download (728kB)
[img] Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (272kB)
[img] Text (Bab II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (371kB) | Request a copy
[img] Text (Bab III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (362kB)
[img] Text (Bab Iv)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (122kB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka pdf.pdf - Published Version

Download (370kB)
[img] Text (Keseluruhan)
KESELURUHAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul Pelestarian Upacara Bakhatik Adat di Nagari Barung-Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan disusun oleh Adelina Annisa, NIM 1511020112. Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Hal yang melatar belakangi masalah adalah upacara Bakhatik Adat merupakan aset budaya yang perlu diupayakan pelestariannya, karena upacara bakhatik adat ini merupakan warisan nenek moyang. Selain itu juga memperkenalkan upacara bakhatik adat kepada generasi muda, supaya upacara bakhatik adat ini tidk hilang begitu saja, seperti di daerah Koto Pulai yang akhirnya hilang karena tidak dilestarikan, maka dilakukanlah upaya pelestarian upacara Bakhatik Adat oleh kaum adat serta jajarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejarah upacara Bakhatik Adat, mengetahui upaya kaum adat serta jajarannya dalam melestarikan upacara Bakhatik Adat di Nagari Barung-Barung Balantai serta mengetahui bagaimana hasil upaya yang dilakukan oleh kaum adat serta jajarannya dalam melestarikan upacara Bakhatik Adat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode peneilitian sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: heuristik, kritik sumber, sintesis, dan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah upacara Bakhatik Adat ini di mulai sekitar tahun 1884, yang di pelopori oleh empat datuk yaitu, Datuak Bandaro dari Suku Caniago, kedua Datuak Rajo Laut dari Suku Tanjung, ketiga Datuk Bagindo Rajo dari Suku Melayu, keempat Datuk Rajo Perak dan Datuk Putih dari Suku Jambak ke Barung-Barung Balantai dari Guguk Kabupaten Solok, dengan tujuan awalnya adalah mengembangkan ajaran agama Islam. Upacara Bakhatik Adat ini dilaksanakan pada setiap hari Raya Idul Fitri. Upaya yang dilakukan oleh kaum adat serta jajarannya yaitu, pertama, mengharuskan kepada kemenakan empat suku untuk melaksanakan dan menghadiri acara tersebut. Kedua, memberi denda bagi pemuka adat yang mendapatkan giliran pelaksanaannya, apabila mereka tidak melakukan upacara tersebut. Ketiga, melibatkan dan menjalin hubungan para perantau Barung-Barung Balantai dengan aparat pemerintahan. Keempat, memberikan kesadaran kepada masyarakat secara umum bahwa upacara ini penting dilaksanakan, karena memiliki nilai-nilai budaya. Hasil upaya dari pemuka adat serta jajarannya adalah terlihat bahwa masyarakat sangat antusias dalam menghadiri upacara tersebut dan teraplikasinya materi yang disampaikan oleh Imam Khatik dalam kehidupan masyarakat

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Depositing User: Users 12 not found.
Date Deposited: 10 Feb 2020 12:30
Last Modified: 10 Feb 2020 12:30
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/4144

Actions (login required)

View Item View Item