Shalihin, Nurus (2009) Aliran Sesat dan Krisis Keberagaman di Indonesia. al-'adalah, 12 (3). pp. 399-414.
|
Text
Aliran_Sesat_dan_Krisis_Keagamaan_di_Indonesia_(Al_Adalah_Vol_12_No_3_2009).pdf Download (19MB) | Preview |
Abstract
Kemunculan aliran sesat,terutama di Indonesia, telah membuat ruang publik goncang-umpatan, cacian, bahkan aksi represif mengeruyak dalam ruang publik sebagai respon terhadap "aliran sesat".Manuasia yang awalnya menjadi objek, seketika menjelma menjadi menjadi subjek. Tak segan-segan manusia secara beramai-ramai menjadi subjek dan melakukan penghakiman terhadap aliran sesat. Dengan berbagai pola, tindakan kekerasan, kekerasan intelektual, kekerasan hukum, dan semuanya dibingkai sebagai aksi untuk meminimalisir eksistensialis aliran sesat. Menarik untuk dicermati pernyataan Martin van Bruiessen.Menurutnya, seandainya pada tahun 1950-an bukan Republik yang menang tetapi Negara Islam Indonesia-nya Kartosuwiryo, merekalah yang menentukan ortodoksi dan membentuk "mainstream" Islam. Seandainya itu yang terjadi, tidak mustahil sebagian "mainstream" Islam sekarang yang mereka anggap sebagai "sempalan"
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Psicology Teology Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Studi Agama-Agama |
Depositing User: | Mrs Lailatur Rahmi |
Date Deposited: | 19 Aug 2017 02:55 |
Last Modified: | 04 Jan 2018 20:02 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/402 |
Actions (login required)
View Item |