Pandangan Difabel Pengemis tentang Taqdir di Kota Payakumbuh

Khairini, Yanti (2019) Pandangan Difabel Pengemis tentang Taqdir di Kota Payakumbuh. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover lengkap) COVER - PERSETUJUAN - ABSTRAK.pdf - Published Version Download (337kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (733kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (395kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Download (819kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (471kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (162kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAS KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version Download (258kB)
	Text (SKRIPSI GABUNGAN) SKRIPSI SELESAI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

Permasalahan pokok yang dikaji dalam skripsi ini adalah; Bagaimana potret kerja keras difabel pengemis di Kota Payakumbuh, apa saja rintangan yang di alami oleh difabel pengemis dalam kehidupannya, serta pandangan difabel pengemis tentang taqdir di Kota Payakumbuh. Adapun tujuan yang dicapai dalam pembuatan skripsi ini adalah; 1. untuk mengetahui potret kerja keras difabel pengemis di Kota Payakumbuh. 2. Untuk mengetahui apa saja kesulitan yang dihadapi oleh difabel pengemis di Kota Payakumbuh. 3. Dan untuk mengetahui pandangan difabel pengemis tentang taqdir di Kota Payakumbuh. Dalam hal ini, penulis menggunakan penelitian lapangan (Field Research), dengan metode Kualitatif. Penggunaan metode kualitatif dipandang sebagai metode penelitian yang dapat diharapkan akan menghasilkan data Deskriptif, berupa kata-kata atau lisan dari sejumlah orang atau perilaku yang dapat diamati penulis di lapangan (Field Research ) secara langsung. Sehingga dapat diketahui bagaimana pandangan difabel pengenis tentang taqdir di Kota Payakumbuh. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa yang pertama, difabel pengemis di Kota Payakumbuh memiliki kerja keras yang sangat tinggi, mereka tidak hanya menunggu dan pasrah di rumah dengan rezki yang Allah berikan. Walaupun pada kenyataannya difabel pengemis memiliki kekurangan fisik, tetapi mereka tetap berjuag dalam memenuhi kehidupannya. Mereka menguras tenaga dengan mengemis di berbagai tempat untuk mencari uang. Kedua, kesulitan yang mereka alami adalah berupa modal, skill, serta kekurangan fisik yang lebih utama. Kemudian yang ketiga, pandangan difabel pengemis di Payakumbuh tentang taqdir adalah mempercayai bahwa segala kekurangan fisik yang difabel pengemis miliki, merupakan suatu ketentuan dari Allah, manusia tidak bisa mengelak terhadap taqdir yang Allah tentukan. Memang semua manusia ingin sempurna, namun manusia tidak memiliki daya terhadap kekuasaan Allah. Karena Allahlah yang berkuasa atas diri manusia sebab Allahlah yang menciptakan manusia. Allah telah menentukan ukuran-ukurannya. Namun dalam hal yang lain, manusia bisa berusaha untuk berubah ke hal yang lebih baik, seperti mencari rezki untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Actions (login required)

View Item