Peraturan Nagari No 129/NKBD/02.10.2008 Tentang Sanksi Adat Bagi Pelaku Pencurian di Nagari Kampung Batu Dalam Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok Perspektif Hukum Pidana Islam

SILVIA EFENDI, - (2018) Peraturan Nagari No 129/NKBD/02.10.2008 Tentang Sanksi Adat Bagi Pelaku Pencurian di Nagari Kampung Batu Dalam Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok Perspektif Hukum Pidana Islam. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (COVER. PENGESAHAN DAN ABSTRAK) Cover, Pengesahan dan Abstrak.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (808kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Download (797kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Download (823kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (368kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version Download (674kB)
	Text (FILE GABUNGAN) Skripsi Lengkap.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peraturan Nagari No 129/NKBD/02.10.2008 Tentang Saksi Adat Bagi Pelaku Pencurian Di Nagari Kampung Batu Dalam Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok Perspektif Hukum Pidana Islam” oleh Silvia Efendi, Nim 1313040537. Adapun yang melatarbelakangi penulis untuk menulis permasalahan ini karena adanya sanksi adat yang diterapkan bagi pelaku pencurian di Jorong Kampung Dalam Barat. Penerapan sanksi adat ini bertujuan untuk memberi hukuman bagi pelaku pencurian, yang mana hukuman tersebut mampu memberi efek jera terhadap pelaku pencurian. oleh karena itu penulis ingin mengetahui tata cara pelaksanaan sanksi adat tersebut dan tinjauan hukum Pidana Islam terhadap sanksi adat yang diterapkan bagi pelaku pencurian di Jorong Kampung Dalam Barat Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian yaitu penelitian lapangan (field research), dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan melakukan wawancara dengan pemuka adat, wali jorong, dan masyarakat yang paham dengan sanksi adat di Jorong Kampung Dalam Barat Kecamatan Danau Kembar Kabupaten Solok guna mencari data yang berhubungan dengan masalah yang ditulis dalam karya ilmiah ini. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan yaitu pertama, Ketika pencuri tertangkap dalam melaksanakan pencurian, maka apabila ingin diselesaikan secara adat jorong Kampung Dalam Barat, terlebih dahulu sipelaku dibawa ke posko pemuda yaitu tempat menyelesaikan segala permasalahan yang ada di jorong Kampung Dalam Barat tersebut. Jika ingin diselesaikan secara hukum Indonesia maka dibawa kepihak yang berwenang atau kepolisian. Dalam musyawarah berlangsung pihak korban akan ditanya, apakah penyelesaian kasusnya secara adat atau dilaporkan kepada pihak yang berwenang untuk menghukumnya. Kalau secara adat maka sipelaku harus dijatuhi hukuman berdasarkan hukuman yang telah ditetapkan. Apabila pihak korban tidak sepakat menyelesaikan kasus ini secara adat maka berhak dilaporkan kepihak yang berwenang dengan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Indonesia. Kedua, tinjauan hukum pidana Islam terhadap pelaksanaan sanksi adat bagi pelaku pencurian yang diterapkan di jorong tersebut bertentangan dengan hukum pidana Islam. Dimana dalam hukum pidana Islam hukuman bagi pelaku pencurian adalah hukuman potong tangan dan penggantian kerugian. Ketentuan diberlakukannya hukum potong tangan dalam hukum pidana Islam apabila barang yang dicuri tersebut mencapai nisab. Sedangkan di jorong Kampung Dalam Barat sanksi bagi pelaku pencurian tersebut telah ditetapkan berdasarkan sanksi adat yang telah disepakati bersama meskipun sudah terpenuhi syarat-syarat hukuman potong tangan namun hukuman potong tangan tidak diberlakukan di jorong tersebut, maka pelaku dihukum berdasarkan sanksi adat yang telah diterapkan. Hukum adat dalam masyarakat Jorong Kampung Dalam Barat adalah hal yang tidak bisa dipisahkan.

Actions (login required)

View Item