PERANAN NAGARI SILANTAI KECAMATAN SUMPUR KUDUS DALAM PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIA (PDRI) 1949

Rusmatina, Titin (2019) PERANAN NAGARI SILANTAI KECAMATAN SUMPUR KUDUS DALAM PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIA (PDRI) 1949. Skripsi thesis, UIN IB Padang.

[img] Text (Cover, Persetujuan Pembimbing, Abstrak)
COVER, PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (914kB)
[img] Text (Bab I)
8 a BAB I.pdf - Published Version

Download (214kB)
[img] Text (Bab II)
8 BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (111kB)
[img] Text (Bab III)
9 BAB III.pdf - Published Version

Download (278kB)
[img] Text (Bab IV)
10 BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (573kB)
[img] Text (Bab V)
11 BAB V.pdf - Published Version

Download (59kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
12 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (46kB)
[img] Text (Gabungan)
skripsi gabungan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Judul skripsi ini adalah “Peranan nagari Silantai Kecamatan Sumpur Kudus dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1949” ditulis oleh: TITIN RUSMATINA, NIM: 1511020032. Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, tahun 2019. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan Nagari Silantai Kecamatan Sumpur Kudus dalam Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1949. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : (1) Untuk mengungkap kenapa Nagari Silantai Kecamatan Sumpur Kudus di jadikan Markas Sidang Kabinet PDRI. (2) Untuk mengetahui siapa saja tokoh PDRI dan masyarakat yang terlibat dalam sidang PDRI di Nagari Silantai 1949. (3) Untuk mendeskripsikan bentuk peranan Nagari Silantai dalam PDRI 1949. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, sintesis dan penulisan. Heutistik adalah mengumpulkan sumber yang didapat, sumber disini terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer merupakan data yang didapat dari hasil mewawancarai informan yang ikut terlibat dalam sejarah. Sedangkan sumber sekunder adalah data yang didapat dari hasil mewawancarai orang yang tahu dengan sejarah tersebut serta sumber dari studi kepustakaan. Kritik sumber yaitu mengkritik sumber yang didapat sebelum ditulis. Sintesis yaitu melakukan penganalisaan terhadap fakta sejarah. Penulisan merupakan langkah akhir mengaitkan antara satu sumber dengan sumber lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terungkap bahwa (1) Nagari Silantai dijadikan markas sidang pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), karena didukung oleh faktor geografis Nagari Silantai yang berada di tengah antara Syafruddin Prawiranegara yang berada di Bidar Alam dan Rasjid di Koto Tinggi dan letaknya yang sulit di jangkau oleh Belanda karena diapit Bukit Barisan di Barat dan Timur. (2) Tokoh yang terlibat dalam sidang PDRI di Silantai adalah tokoh PDRI dan masyarakat Nagari Silantai (3) Nagari Silantai berperan dalam membantu tentara PDRI dalam hal penyediaan tempat tinggal dan tempat sidang, logistik, keamanan dan kesehatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Users 12 not found.
Date Deposited: 15 Nov 2019 13:10
Last Modified: 08 Feb 2020 23:49
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/3243

Actions (login required)

View Item View Item