POPI SEPTIA RAHAYU, - (2018) Dissenting opinion hakim pada hukuman mati dalam pembunuhan berencana perspektif hukum pidana islam (analisis putusan hakim nomor 137/pid.b/2016/pn pyh). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (COVER, PENGESAHAN DAN ABSTRAK)
COVER, PERSETUJUAN PEMBIMBING, ABSTRAK.pdf - Published Version Download (710kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (996kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text (BABB III)
BAB III.pdf - Published Version Download (990kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (926kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (607kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (721kB) |
|
Text (FILE GABUNGAN)
SKRIPSI FULLGABUNG.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Dissenting Opinion Hakim Pada Hukuman Mati Dalam pembunuhan Berencana Perspektif Hukum Pidana Islam (Analisis Putusan Hakim Nomor 137/Pid.B/2016/PN Pyh)” yang disusun oleh Popi Septia Rahayu, Nim 1413040131 Prodi Jinayah Siayasah Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Skripsi ini dilatar belakangi oleh terjadinya dissenting opinion hakim pada hukuman mati dalam pembunuhan yang terjadi dikota payakumbuh. Jika dilihat dalam hukum Islam sanksi pembunuhan adalah di qisahash, namun untuk dapat diberlakukan hukuman tersebut harus dicermati unsur-unsur perbutan yang dilakukan oleh pelaku sehingga pelaku baru bisa dihukum qisashs. Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi rumusan masalah penulis yaitu bagaimana dissenting opinion hakim pada hukuman mati dalam pembunuhan berencana perspektif hukum pidana Islam dalam putusan hakim nomor 137/Pid.B/2016/PN Pyh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa: terdakwa kasus pembunuhan di Kota Payakumbuh didakwa telah melakukan pembunuhan berencana sesuai pasal 340 KUHP dengan menjatuhkan hukuman maksimum (mati) kepada terdakwa. Namun hakim anggota II dengan mempertimbangkan faktor pemicu terjadinya peristiwa serta dengan mempertimbangkan terdakwa yang belum pernah dihukum sebelumnya tidak setuju menjatuhkan hukuman mati tersebut terhadap terdakwa. Setelah ditinjau menurut hukum pidana Islam perbuatan pembunuhan yang dilakukan terdakwa adalah pembunuhan sengaja yang tidak diberi maaf oleh keluarga korban. Berkenaan dengan hal itu maka hukuman yang paling sesuai untuk perbuatan terdakwa adalah di qishash. Berdasarkan dissenting opinion dari hakim anggota II yang tidak setuju menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa jika ditinjau dari hukum pidana Islam alasan hakim anggota II tidaklah sesuai dengan ketentuan penjatuhan hukuman pembunuhan dalam hukum pidana Islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara Islam |
Depositing User: | Users 21 not found. |
Date Deposited: | 30 Aug 2019 07:05 |
Last Modified: | 30 Aug 2019 07:05 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/3171 |
Actions (login required)
View Item |