JUAL BELI BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN SAMPEL (STUDI KOMPERATIF IMAM SYAFI'I DAN IBN HAZM)

RAMADHANI MARTHA PUTRA, - (2018) JUAL BELI BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN SAMPEL (STUDI KOMPERATIF IMAM SYAFI'I DAN IBN HAZM). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (COVER,PENGESAHAN DAN ABSTRAK)
cover,persetujuan pembimbing,abstrak.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (862kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (967kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (906kB)
[img] Text (BAB V)
Bab V.pdf - Published Version

Download (519kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (677kB)
[img] Text (FILE GABUNGAN)
full gabungan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul ‘‘JUAL BELI BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN SAMPEL MENURUT IMAM SYAFI’I DAN IMAM IBN HAZM’’ditulis oleh Rahmadhani Martha Putra NIM.312.038 pada jurusan Perandingan Mazhab, Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negri Imam Bonjol Padang, tahun 2018.Penelitian dilatar belakangi oleh perbedaan pendapat antara Imam Syafi’i dan Ibn Hazm, tentang Jual Beli buah-buahan menggunakan sampel .menurut Imam Syafi’i, Hukum Jual Beli Sampel Buah-Buahan itu, yaitu dan yang paling sahih mengatakan bahwa jika sampel tersebut masuk dalam jual beli maka sah, dan jika tidak maka tidak sah, Ibn Hazm berpendapat bahwa Jual Beli buah- buahan menggunakan sampel itu tidak boleh. Berdasarkan latar belakang penulis, rumusan Masalah yaitu Perbedaan pendapat tentang Jual Beli Buah- Buahan menggunakan sampel, menurut Imam Syafi’i dan Ibn Hazm. Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan ada dua, Pertama, apa penyebab terjadinya perbedaan pendapat antara Imam Syafi’i dan Ibn Hazm tentang jual beli buah-buahan menggunakan sampel? Kedua, Pendapat mana yang yang lebih kuat untuk dijadikan pedoman didalam bermuamalah? Untuk memperoleh jawaban dari Pertanyan Penelitian tersebut penulis melakukan Penelitian Keperpustakaan ( library research ), dengan menalaah Kitab Imam Syafi’i dan Ibn Hazm yang berkaitan dengan dengan topik tersebut. Analisa data yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan deskriptif komperatif. hasil dari penelitian ini adalah.Pertama,berbeda dalam menggunakan dalil Imam Syafi’i menggunakan hadis Ibnu Umar dari Nabi yang mengatakan “barang siapa yang menjual makanan (buah) maka tidak menjualnya sebelum dipegang , Sedangkan Ibn Hazm menggunakan Hadis yang Diriwayatkan dari ‘abdullah bin ‘umar, sesungguhnya rasulullah melarang menjual buah sampai tampak kelayakannya. Beliau melarang orang yang menjual dan membelinya.Kedua, Pendapat yang lebih kuat menurut adalah pendapat Imam Syafi’i karena metode Hadis dan qiyas yang digunakan oleh Imam Syafi’i.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syari`ah > Perbandingan Mazhab
Depositing User: Perbanding Mazhab Pma
Date Deposited: 29 Aug 2019 03:40
Last Modified: 29 Aug 2019 03:40
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/3153

Actions (login required)

View Item View Item