Pendapat Ulama Hanafiyah dan Ulama Malikiyah tentang Hukum Mengambil Luqathah

ASPUN NAZORI, - (2018) Pendapat Ulama Hanafiyah dan Ulama Malikiyah tentang Hukum Mengambil Luqathah. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (COVER, PENGESAHAN DAN ABSTRAK) COVER, PENGESAHAN DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (985kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Download (842kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (966kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (674kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (662kB)
	Text (FILE GABUNGAN) FILE GABUNGAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (13MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Pendapat Ulama Hanafiyah dan Ulama Malikiyah Tentang Hukum Mengambil Luqathah”, Penulis: Aspun Nazori. NIM. 1413020698 Jurusan Perbandingan Mazhab (PM). Adapun yang penulis maksud dengan judul di atas adalah mengkaji, menelaah dan menganalisis perbedaan pendapat mengenai Hukum Mengambil Luqathah menurut Hanafiyah dan Malikiyah secara komparatif. Pembahasan ini dilatar belakangi karena adanya perbedaan pendapat di antara Hanafiyah dan Malikiyah tentang Hukum Mengambil Luqathah. Hanafiyah berpendapat bahwa hukum mengambil luqathah adalah Mustahab. Sedangkan Malikiyah berpendapat bahwa hukum mengambil luqathah adalah Makruh. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah, mengapa terjadi perbedaan pendapat antara Hanafiyah dan Malikiyah tentang Hukum Mengambil Luqathah. Pertanyaan penelitian dalam menjawab rumusan masalah adalah kenapa Hanafiyah dan Malikiyah berbeda menetapkan hukum mengambil luqathah dan pendapat mana yang kuat untuk dijadikan pedoman. Penulis melakukan penelitian perpustakaan (library research), yaitu menelaah dan mengkaji kitab-kitab Hanafiyah dan Malikiyah. Setelah data terkumpul, kemudiaan dianalisis dengan menggunakan studi komparatif yaitu memperbandingkan antara kedua pendapat. Penulis mengambil kesimpulan bahwa penyebab perbedaan pendapat antara Hanafiyah dan Malikiyah tentang Hukum Mengambil Luqathah karena berbeda dalam menggunakan dan memahami hadits. Menurut Hanafiyah berdasarkan hadist dari Abi Hurairah yang diriwayatkan Muslim dan Hadist lain dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Hadist yang pertama mengisyaratkan seseorang untuk berbuat saling tolong menolong. Menolong mengambil barang temuan merupakan tindakan yang sangat dianjurkan karena Allah SWT akan selalu menolong orang yang menolong saudaranya. dan hadist yang kedua larangan menyia-nyiakan harta, jika luqathah tidak diambil, dikhawatirkan barang tersebut akan didapatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, lebih baik mengambilnya. Sedangkan menurut Malikiyah berdasarkan hadist dari Abu Muslim yang diterima dari al-Jarud yang berisi ancaman bagi orang yang mengambil barang temuan milik orang lain serta dikhawatirkan ia lalai untuk melakukan kewajibannya terhadap barang tersebut. Selain itu, penyebab perbedaan dalam menentukan kemaslahatan. Hanafiyah menilai kemaslahatan terhadap barang yang ditemukan. Sedangkan Malikiyah menilai kemaslahatan terhadap orang yang mengambilnya. Pendapat yang lebih kuat dan relavan untuk diterapkan pada zaman sekarang adalah pendapat Malikiyah karena pada hakekatnya barang temuan dihukumkan syubhat, dalil yang digunakan Malikiyah lebih dekat kepada hukum ashal yaitu barang temuan pada asalnya adalah milik orang lain, serta amanah pada zaman sekarang sudah longgar, jika ia mengambilnya dikhawatirkan lalai dalam menjaga serta mengumumkannya. dan dikhawatirkan dapat menjerumuskan penemu untuk memiliki benda yang bukan miliknya. Membiarkannya lebih baik dari pada mengambilnya. Memungut barang temuan lebih banyak bahayanya dibanding membiarkannya saja.

Actions (login required)

View Item