FEMINISME PADA MASYARAKAT MATRILBVEAL DIMEVANGKABAU: Gerakan Penyadaran Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Lintasan Sejarah dan Kekinian

Martin, Kustati FEMINISME PADA MASYARAKAT MATRILBVEAL DIMEVANGKABAU: Gerakan Penyadaran Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Lintasan Sejarah dan Kekinian. In: PROSIDING Seminar AntarbangsaArkeologi, Sejarah, Bahasa, dan Budaya di Alam Melayu (ASBAM) ke-7 Volume 2.

[img] Text
Feminimisme pada masyarakat matrilineal .pdf

Download (1MB)

Abstract

Sebagai mas}'arakat matrilineal, perempuan Minangkabau memiliki keistimcwaan dibandingkan laki-laki.Dalam perkawinan, yang meminang bukaii laki-laki atau keluarganya tetapi pihak perempuan. Sedangkan pembagian harta warisan kaum/suku jatuh kepada perempuan, sementara kaum laki-laki tidak mendapatkan bagian apa-apa.Kajian ini beitujuan untuk menjelaskan bentuk perlakuan istimewa adat terhadap perempuan Minangkabau, menjelaskan gerakan penyadaran posisi perempuan atas perlakuan istimewa adat Minangkabau, dan meguraikan upava perempuan Minangkabau yang miskin secara ekonomi dalam mempertahankan hidupnya.Peneiitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alat pengumpul data wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data adalah perempuan Minangkabau, bundo kanduang, LKA.A.M, KAN, ninik maniak, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwabentuk perlakuan istimewa adat Minangkabau terhadap perem puan adalah memberikan hak istimewa sepeiti kepemilikan hak harta pusaka, memiliki sawah, rumah, ladang dan tanah. Feminisme sebagai sebuah spirit dan gerakan penyadaran masih diperlukan perempuan Minangkabau sehingga mereka tidak terlena dengan perlakuan istimewa yang diiniiikinya.Temuan penelitian juga menunjukan bahwa tidak semua perempuan Minangkabau beruntung secara ekonomi karena sukunya tidak memiliki harta pusata memadai.Bagi perempuan Minangkabau yang secara ekonomi kurang beruntung tereebut, mendorong mereka peigi merantau dan berupaya untuk mencari kehidupan yang lebih layak dari kampung halamannya.OIeh karena itu, pemikiran feminisme masih diperlukan untuk meningkatkan harkat dan martabatbagi sebagian perempuan Minangkabau. Keywords Feminisme, matrilineal, gerakan penyadaran, posisi perempuan, dan laki-laki.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Tadris > Tadris Bahasa Inggris
Depositing User: Administrator Repo
Date Deposited: 05 Mar 2019 15:09
Last Modified: 05 Mar 2019 15:09
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/2596

Actions (login required)

View Item View Item