Pemimpin Perspektif Hamka Dalam Tafsir Al-Azhar (Kasus Pemilu 2024)

Rendi, Afrianto (2024) Pemimpin Perspektif Hamka Dalam Tafsir Al-Azhar (Kasus Pemilu 2024). Masters thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover - Daftar Isi) Cover daftar isi.pdf - Published Version Download (487kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (465kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Download (188kB)
	Text (BAB V - Daftar Pustaka) BAB V DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (270kB)
	Text (Full Text) FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Judul tesis ini adalah “Pemimpin perspektif Hamka dalam Tafsir al-Azhar (Kasus Pemilu 2024)” ditulis oleh: Rendi Afrianto, NIM: 2220080009, Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Program Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus pemilu 2024 sekarang dalam mencalonkan presiden dan wakil presiden telah terjadi perubahan yang signifikan dalam kontek ketatanegaraan dan politik Indonesia. Awalnya, batas usia calon presiden dan wakil presiden minimal 40 tahun. Namun, keputusan MK mengalami perubahan menjadi 35 tahun. Perubahan ini memicu polemik di tengah masyarakat Indonesia. Sebelumnya KPU menetapkan umur minimal 40 tahun menjadi presiden dan wakil presiden, tiba-tiba peraturan tersebut berubah dengan cepat, disebabkan ada unsur politik dinasti yaitu pencalonan anak presiden. Apalagi umur belum mencapai 40 tahun, padahal kemantangan seseorang didapatkan pada umur 40 tahun, sebagaimana Nabi Muhammad SWT diangkat menjadi Rasul pada umur 40 tahun dan juga firman Allah dalam surat al-Ahqaf ayat 15, Hamka menjelaskan bahwa umur 40 tahun seorang itu barulah mantap tumbuh kedewasaan, kemantangan, dan kemantapan sebagai insan, kalo umur belum 40 tahun biasanya manusia masih mau benar sendiri dan mengikuti hawa nafsu. Menjadi pemimpin negara tidaklah semudah yang dibayangkan, perlu kematangan dan rekam jejak yang bagus, sebab salah memilih pemimpin, maka akan mengalami kemunduran, dan bahkan mengalami kehancuran. Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana kriteria pemimpin menurut Hamka lalu dikaitkan dengan kasus yang terjadi pada pemilu 2024, dan kriteria bagaimana seorang itu bisa diangkat menjadi pemimpin. Penelitian ini merupakan penelitian library reseach yang mana sumber primer dari penelitian ini adalah kitab tafsir al-Azhar, dan sumber yang lain seperti jurnal, buku, artikel, dan hal yang relevan sebagai sumber sekunder, dengan menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan ayat-ayat tentang pemimpin dilakukan dengan metode maudhu’i dan menggunakan content analisis. Hasil dari penelitian ini adalah apa yang harus dilihat seorang yang ingin jadi pemimpin Pertama. Pemimpin yang memiliki rekam jejak yang bagus. Kedua. Pemimpin yang mengikuti tuntunan Allah. Ketiga. Pemimpin yang sabar dan yakin. Keempat. Pemimpin yang bertanggung jawab. Kelima. Pemimpin yang harus memiliki ilmu pengetahuan, skill, kompetensi, dan berintegritas. Keenam. Pemimpin yang adil, tidak menyesatkan dan tidak menyesengsarakan rakyat. Ketujuh. Pemimpin yang taat kepada Allah dan Rasul. Setelah terpenuhi kriteria pemimpin yang ditawarkan Hamka, maka seorang pemimpin memiliki tanngung jawab yang harus dilaksanakan. Pertama, melindungi hak hidup keluarga, kedua. Memberikan perlindungan dan pendidikan, ketiga. Menjamin kebebasan beragama, keempat. Menyediakan ketersedian sarana komunikasi dan informasi, kelima. Melindungi keselamatan, kehormatan, mertabat dan harta benda, keenam. Wajib menegakkan keadilan, ketujuh. Pemimpin menjamin hak rakyat, kedelapan. Wajib mensejahterakan rakyat, dan kesembilan. Kewajiban membelihara keutuhan dan kedaulatan rakyat.

Actions (login required)

View Item