Jambak, Nurwitri (2024) Tradisi Makan Gulai Bantai Di Nagari Toboh Gadang Selatan. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (COVER - DAFTAR ISI)
Nurwitri Jambak. Nim.1711020124. cover - daftar isi.pdf - Updated Version Download (833kB) |
|
Text (BAB I)
Nurwitri Jambak. Nim.1711020124. Bab 1.pdf - Updated Version Download (212kB) |
|
Text (BAB IV)
Nurwitri Jambak. Nim.1711020124. Bab IV.pdf - Updated Version Download (818kB) |
|
Text (BAB V - DAFTAR ISI)
Nurwitri Jambak. Nim.1711020124. Bab V - Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (206kB) |
|
Text (FULLTEXT)
Nurwitri Jambak. Nim.1711020124.Fulltext.pdf - Updated Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Kabupaten Padang Pariaman khususnya di Kenagarian Toboh Gadang Selatan mempunyai tradisi yang disebut makan gulai bantai yang mana pada awalnya tradisi ini dijalankan sebelum adanya tradisi membayar jemputan atau uang ilang, karena pada saat itu belum ada uang ilang lalu masyarakat melaksanakan tradisi makan gulai bantai. Namun, seiring perkembangan zaman terjadi perubahan, dimana pada saat sekarang ini masyarakat tetap melaksanakan makan gulai bantai meskipun ia sudah membayar uang jemputan atau uang ilang. Dimana tradisi ini dilakukan ditahun pertama setelah pesta pernikahan atau tunangan. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian historis (Historis research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Dalam analisis data, data yang dikumpulkan terlebih dahulu adalah data observasi, data wawancara, dan data dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul dirangkum dan disusun sehingga dapat lebih mudah dipahami serta dapat ditarik kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan adalah teknik trianggulasi yaitu menguji valid tidaknya data melalui pengecekan data, baik satu jenis data atau berbeda jenis data. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa : (1) pada masa perang belanda tradisi makan gulai bantai sudah ada namun belum begitu mewah dibandingkan setelah kemerdekaan (2) pelaksanaan tradisi makan gulai bantai dimulai dari hari raya idul fitri, dimana pada hari pembantaian pihak laki-laki mengantarkan daging dalam sebuah dulang, ditutup dengan tuduang, diagiah daun lamak, pakai tawua warna kuniang, pihak perempuan mengundang pihak laki-laki untuk datang besoknya untuk pai barayo. Pihak yang diundang ada Kapalo mudo, ninik mamak, urang tuo-tuo, pemuda korong.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Makan, Gulai, Bantai, Sejarah, Nagari Toboh Gadang Selatan |
Subjects: | U Umum (General) > Sejarah U Umum (General) |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Ruang Baca FAH |
Date Deposited: | 04 Sep 2024 09:53 |
Last Modified: | 04 Sep 2024 09:53 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/23501 |
Actions (login required)
View Item |