Penafsiran Huruf Muqaṭa`āh dalam Tafsir Fī Ẓilālil Qur’ān Karya Sayyid Qutb

Putri, Yurnita (2024) Penafsiran Huruf Muqaṭa`āh dalam Tafsir Fī Ẓilālil Qur’ān Karya Sayyid Qutb. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (COVER-DAFTAR ISI) COVER-DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (3MB)
	Text (BAB I) BAB 1.pdf - Published Version Download (837kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (555kB)
	Text (BAB V-DAFTAR PUSTAKA) BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (323kB)
	Text (FULL TEXT) FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai huruf muqaṭa`āh. Huruf muqaṭa`āh merupakan salah satu realitas keistimewaan dalam al-Qur’an yang menarik untuk dikaji. Sebab, bervariasinya makna dan penjelasan dari huruf muqaṭa`āh tersebut. Para ulama tafsir memberikan penafsiran terhadap huruf muqaṭa`āh dengan model penafsiran yang beragam. Salah satu mufasir era modern yang memiliki andil dalam memberikan penafsiran terhadap potongan-potongan huruf ini adalah Sayyid Qutb dalam tafsir Fī Ẓilālil Qur’ān dengan pendekatan dan metode yang unik. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model penafsiran Sayyid Qutb terhadap huruf muqaṭa`āh dalam tafsir Fī Ẓilālil Qur’ān terfokus pada huruf muqaṭa`āh dalam bentuk alīf lām mīm yang terulang enam kali dalam fawātiḥ as-suwar. Penelitian ini merupakan penelitian library research (kepustakaan) dengan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan menggunakan teori tafsir dan takwil untuk melihat lebih lanjut model penafsiran Sayyid Qutb terhadap huruf muqaṭa`āh dalam tafsir Fī Ẓilālil Qur’ān. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa model Sayyid Qutb dalam menafsirkan huruf muqaṭa`āh (alīf lām mīm) pada tafsir Fī Ẓilālil Qur’ān dengan menerapkan: pertama, manhaj yang diterapkan Sayyid Qutb yaitu meyakini satu pendapat terkait pemaknaan huruf muqaṭa`āh tanpa menyebutkan sumber pendapat yang dipilih; mengembangkan persepsi terkait keberadaan huruf muqaṭa`āh dengan merujuk pada al-matsur (riwayat) yakni dengan menerapkan metode yufassiru ba`duhu ba`ḍan dan terkadang menafsirkan huruf muqaṭa`āh dengan menggunakan ilmu bahasa Arab; selain itu, beliau juga menggunakan ar-ra`yi (akal) dengan menganalogikan keberadaan huruf muqaṭa`āh dalam al-Qur’an dengan penciptaan alam semesta; serta mengemukakan munāsabah huruf muqaṭa`āh dengan isi surat yang terdapat pada enam surat untuk mengembangkan makna dari huruf-huruf tersebut. Adapun ṭarīqah yang diterapkan Sayyid Qutb cukup beragam, sebab terlihat ada perbedaan ṭarīqah pada enam surat yang diawali dengan alīf lām mīm. Namun, beliau terlihat konsisten dalam mengemukakan pendapat yang beliau pilih mengenai huruf muqaṭa`āh. Kedua, Sayyid Qutb mengembangkan penafsiran alīf lām mīm dalam setiap surat dengan menampilkan munāsabah. Sayyid Qutb mengemukakan bahwa terdapat empat surat yang diawali dengan lafaz alīf lām mīm yang secara langsung membicarakan terkait al-Qur’an sebagai mukjizat dan kebenaran al-Qur’an; dan dua surat yang tidak secara langsung berbicara mengenai keautentikan al-Qur’an. Dan terdapat dua pola munāsabah huruf muqaṭa`āh dengan isi surat yang diterapkan Sayyid Qutb yaitu munāsabah huruf muqaṭa`āh dengan ayat setelahnya dan munāsabah huruf muqaṭa`āh dengan pertengahan ayat dalam surat yang bersangkutan.

Actions (login required)

View Item