Analisis Putusan Hakim Terhadap Perkara Nomor 366/Pdt.G/2022/PA.Batg tentang Hadhanah Pasca Perceraian

Putri, Melania Elwinda (2024) Analisis Putusan Hakim Terhadap Perkara Nomor 366/Pdt.G/2022/PA.Batg tentang Hadhanah Pasca Perceraian. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover-Daftar Isi)
Melania Elwinda Putri NIM 2013010043 COVER - DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
Melania Elwinda Putri NIM 2013010043 BAB I.pdf - Published Version

Download (393kB)
[img] Text (BAB III)
Melania Elwinda Putri NIM 2013010043 BAB III.pdf - Published Version

Download (391kB)
[img] Text (BAB V - Daftar Pustaka)
Melania Elwinda Putri NIM 2013010043 BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (321kB)
[img] Text (Skripsi Full)
Melania Elwinda Putri NIM 2013010043 FULLtext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatar belakangi sebuah Putusan Pengadilan Agama Bantaeng adanya perkara cerai gugat tentang pertimbangan hakim mengenai hak asuh anak yang berada dibawah umur 12 tahun (Mumayyiz) dijatuhkan kepada ayah yang memiliki cacat moral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendasar bagaimana hakim menimbang dan memutuskan suatu perkara tentang hak asuh anak yang berada dibawah 12 tahun pasca perceraian, dan memahami lebih dalam tentang dasar hukum islam mengenai hadhanah. Penelitian ini adalah Penelitian Hukum Normatif (Library Research) Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumentasi. Sumber data Primer di dapat dari peraturan perUndang-Undangan, Risalah Resmi Putusan Pengadilan dan Dokumen Resmi Pengadilan. Sumber data terdiri dari daftar pustaka yang berkaitan dengan hadhanah. Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwasanya ibu lebih berhak dalam hal pengasuhan anak jika terjadi suatu perceraian, ibu lebih berhak atau didahulukan untuk mengasuh anak karena dinilai lebih sayang dan lebih sabar dalam mengurus dan mendidik. Ibu lebih lembut, lebih sensistif, dan lebih mampu memenuhi kebutuhan kasih sayang si anak, terutama yang berhubungan dengan kasih sayang dan perlakuan lembut, pengasuhan anak sewaktu-waktu bisa dimiliki ayah karena alasan tertentu seperti seorang ibu memiliki gangguan jiwa. Hakim memutuskan perkara dengan menjatuhkan talak bain sugra dan menyetujui isi mediasi dari hakim mediator mengenai hak asuh anak yang berada dibawah umur 12 tahun. Pandangan hukum Islam tentang hadhanah yaitu anak yang berumur dibawah 12 tahun ibulah yang lebih berhak atas hak asuhnya, karena anak yang dibawah umur 12 tahun itu masih sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Kata Kunci: hadhanah, perceraian, mumayyiz

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: hadhanah, perceraian, mumayyiz
Subjects: Tajuk Subjek > Agama Islam > Fiqih > Hukum Keluarga, Perkawinan, Pernikahan Menurut Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Ruang Baca Fakultas Syariah
Date Deposited: 05 Sep 2024 08:30
Last Modified: 05 Sep 2024 08:30
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/22456

Actions (login required)

View Item View Item