Suandi, Ahmad (2024) Kedudukan Niat dalam Mandi Junub Studi Komparatif Ulama Syafi'iyyah dan Hanafi. Skripsi thesis, Uin Imam Bonjol Padang.
Text (Cover-Daftar Isi)
Ahmad Suandi-1813020024-Cover-Daftar Isi.pdf - Published Version Download (298kB) |
|
Text (Bab I)
Ahmad Suandi-1813020024-Bab I.pdf - Published Version Download (952kB) |
|
Text (Bab III)
Ahmad Suandi-1813020024-Bab III.pdf - Published Version Download (548kB) |
|
Text (Bab V-Daftar Pustaka)
Ahmad Suandi-1813020024-Bab V-Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (585kB) |
|
Text (Fulltexs)
Ahmad Suandi-1813020024-Fulltexs.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini membahas tentang kedudukan niat dalam mandi junub studi komparatif ulama hanafiyah dan ulama syaf’i’iyah. Penelitian ini mengkaji kedudukan niat dalam mandi junub menurut studi komparatif Ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah. Mandi junub merupakan salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang bertujuan untuk menghilangkan hadas besar. Penelitian ini menggunakan metode studi komparatif untuk membandingkan pandangan kedua mazhab tersebut. Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa niat tidak termasuk syarat sah mandi junub, melainkan hanya untuk menyempurnakan pahala. Sebaliknya, Ulama Syafi’iyah menekankan bahwa niat merupakan syarat sah yang harus dipenuhi dalam mandi junub. Penulis dalam hal ini akan menelusuri yaitu: 1) Apa dalil dan metode istinbath yang digunakan oleh Ulama Hanafiyah dan Ulama Syaf’i’iyah tentang kedudukan niat dalam mandi junub ? 2) Apa penyebab perbedaan pendapat diantara Ulama Hanafiyah dan Ulama Syaf’i’iyah tentang kedudukan niat dalam mandi junub ? 3) Apa pendapat rajih antara Ulama Hanafiyah dan Ulama Syaf’i’iyah tentang kedudukan niat dalam mandi junub ?. Jenis penelitian ini adalah penelitian metode kepustakaan (Library research). Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga), yaitu sumber data primer, skunder dan tersier. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa: Pertama, Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa niat tidak menjadi syarat sahnya mandi junub. Pandangan ini didasarkan pada pemahaman terhadap teks-teks al-Qur’an Qur’an dalam surah al-Ma'idah ayat 6 dan surah an-Nisa ayat 43 dan prinsip dasar dalam thaharah yang menekankan bahwa yang terpenting adalah tercapainya tujuan bersuci dari hadash besar. Sedangkan pendapat Ulama Syafi'iyah mengenai niat dalam mandi junub sangat jelas bahwa niat adalah syarat sah untuk setiap bentuk bersuci, termasuk mandi junub. Dalil utama yang digunakan adalah berdasarkan hadis "إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ" Kedua, perbedaan pendapat antara Ulama Hanafiyah dan Syafi'iyah mengenai kedudukan niat dalam mandi junub berasal dari perbedaan metodologi dalam istinbath hukum, penggunaan prinsip-prinsip ushul fiqh dan cara penafsiran teks-teks al-Quran. Ulama Hanafiyah menekankan pada pemahaman literal dan konteks sosial, sedangkan ulama Syafi'iyah menekankan pada pentingnya niat berdasarkan hadis "إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ" dan prinsip-prinsip fiqih yang komprehensif. Ketiga, perdasarkan analisis dalil, konsistensi dengan prinsip-prinsip syariah, dan dukungan dari jumhur ulama, pendapat yang lebih kuat (rajih) adalah pendapat ulama Syafi'iyah yang menyatakan bahwa niat adalah syarat sahnya mandi junub. Kata Kunci: Niat, Mandi Junub, Hanafiyah, Syafi’iyah, Studi Komparatif, Fiqh Islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | siat,mandi junub,hanafiyah,syafi'iyah,studi komparatif,fiqh Islam. |
Subjects: | Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Bersuci |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 04 Sep 2024 04:33 |
Last Modified: | 04 Sep 2024 04:33 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/22381 |
Actions (login required)
View Item |