Burman, Burman (2024) Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pemeliharaan Anak Studi Kasus Tradisi Mandi Tujuh Bulan Di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (COVER - DAFTAR ISI)
Burman. NIM 17131010083. COVER-DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (948kB) |
|
Text (BAB I)
Burman. NIM 17131010083. BAB I.pdf - Published Version Download (661kB) |
|
Text (BAB III)
Burman. NIM 17131010083. BAB III.pdf - Published Version Download (921kB) |
|
Text (BAB V - DAFTAR PUSTAKA)
Burman. NIM 17131010083. BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (560kB) |
|
Text (FULL TEXT)
Burman. NIM 17131010083. SKRIPSI FULL TEXT-1.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dari kebiasaan masyarakat Jawa yang tinggal di Nagari Lubuk Gadang yang melaksanakan tradisi mandi saat usia kehamilan mencapai tujuh bulan, tradisi ini dilakukan dengan tujuan agar calon ibu dan calon bayi mendapatkan keselamatan sejak dalam kandungan hingga proses kelahiran, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur karena akan dikaruniai seorang anak. Pelaksanaan tradisi mandi tujuh bulan ini juga bertujuan untuk melestarikan adat dan tradisi yang ada. Pertanyaan penelitian: Pertama, bagaimana tata cara pelaksanaan tradisi mandi tujuh bulan di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Kedua, bagaimana pandangan masyarakat terhadap tradisi mandi tujuh bulan di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Ketiga, bagaimana tinjauan ‘urf terhadap tradisi mandi tujuh bulan di Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Selanjutnya data yang telah diperoleh melalui wawancara, kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis data kualitatif deskriptif yaitu suatu cara mengolah data yang dirumuskan dalam bentuk kalimat. Temuan penelitian dalam studi ini: Pertama Tradisi mandi tujuh bulan biasanya dilakukan hanya sekali untuk anak pertama, sehingga pada kehamilan anak kedua, ketiga, dan seterusnya, tidak perlu dilakukan. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk budaya Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kedua Penyebab masih dilakukannya tradisi mandi tujuh bulan yaitu: 1)Sebagai bentuk rasa syukur atas kehamilan dan do’a agar calon ibu dan calaon bayi senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan. 2)Untuk melestarikan dan menghargai budaya yang sudah ada agar tidak hilang begitu saja. Ketiga Pemuka agama dan adat memberikan pendapat bahwa tradisi mandi tujuh bulan ini sah-sah saja selagi tidak merubah akidah atau keyakinan kita kepada Allah SWT, tradisi ini juga termasuk kedalam ‘urf shahih karena sesuai dengan syariat islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Mandi Tujuh Bulan |
Subjects: | Tajuk Subjek > Agama Islam > Fiqih > Hukum Keluarga, Perkawinan, Pernikahan Menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ruang Baca Fakultas Syariah |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 02:02 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 02:02 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/22297 |
Actions (login required)
View Item |