Masjid Raya Kurai Taji Tinjauan (Historis Arekologis)

Handayani, Tiara (2024) Masjid Raya Kurai Taji Tinjauan (Historis Arekologis). Skripsi thesis, UIN IMAM Bonjol Padang.

[img] Text (Cover-Daftar Isi)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (437kB)
[img] Text (Bab 1)
COVER SAMPAI DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Bab 2)
BAB 2.pdf - Published Version

Download (464kB)
[img] Text (Bab 3)
BAB 3.pdf - Published Version

Download (997kB)
[img] Text (Bab 4)
BAB 4.pdf - Published Version

Download (405kB)
[img] Text (Skripsi Full)
SKRIPSI LENGKAP TIARA HANDAYANI.pdf - Published Version

Download (4MB)

Abstract

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah, yaitu pengumpulan sumber sejarah (Heuristik). Setelah sumber diperoleh lanjut pada tahapan kritik sumber, baik kritik interen maupun kritik eksteren. Tahapan selanjutnya adalah interpretasi, dan yang terakhir penulisan. Hasil dari penelitian skripsi ini adalah Masjid Raya Kurai Taji dibanguan pada awal abad ke 19 bersama-sama oleh masyarakat Nagari Kurai Taji dan pemuka agama yaitu Tuanku Abd al-Rahman. Pembangunan Masjid ini dilakukan pada masa Raja ke-delapan Nagari Kurai Taji yaitu Raja Limbua dengan gelar Datuak Majolelo dan masjid diberi nama Masjid Raya Punago Kurai Taji. Masjid Raya Kurai Taji termasuk dalam benda cagar budaya dengan nomor inventarisasi 14/BCB-TB/A/07/2007. Masjid ini mengalami dua kali pemugaran, pertama di tahun 1981 dan pemugaran kedua di tahun 2010. Pemugaran pertama dilakukan pada bagian atap masjid yang sudah lapuk dan unsur menara pada masa ini dihilangkan karena tidak fungsional. Pemugaran kedua Masjid Raya Kurai Taji dilakukan pada tahun 2010 dan rampung 2012. Pemugaran ini dilakukan karena masjid mengalami kerusakan akibat gempa bumi di tahun 2009. Masjid ini berganti nama menjadi Masjid Raya Kurai Taji pada tahun 2012 setelah pemugaran kedua dan peresmian kembali masjid ini. Berdasarkan tipe-tipe masjid di Minangkabu, Masjid Raya Kurai Taji termasuk tipe masjid masa peralihan, karena pembangunan masjid pada masa ini masih mempertahankan kebudayaan pra islam. Hal itu dapat dilihat dari segi atap tumpang yang dipakai pada bangunan masjid ini. Konstuksi bangunan Masjid Raya Kurai Taji juga sudah beralih pada material batu bata dan semen. Selain itu juga terdapat pengaruh eropa pada bangunan masjid ini berupa koridor-koridor yang dihiasi dengan lengkungan pada bagia luar dan dalam masjid yang menambah kesan eropa pada bangunan Masjid Raya Kurai Taji. Berdasarkan tipenya, Masjid Raya Kurai Taji ini masuk termasuk kepada tipe Bodi Chaniago karena tidak terdapat unsur gonjong yang merupakan ciri khas arsitektur rumah gadang. Arsitektur bangunan masjid ini terdiri dari bangunan masjid, atap, tiang, pintu dan jendela, lantai, mihrab, mimbar, serambi, dan tempat berwudu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Masjid Raya Kurai Taji, Sejarah, Arkeologis.
Subjects: U Umum (General) > Agama > Agama Islam
Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Masjid
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Ruang Baca FAH
Date Deposited: 31 Aug 2024 09:19
Last Modified: 31 Aug 2024 09:23
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/22142

Actions (login required)

View Item View Item