Hukum Akad Muzara’ah menurut Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali

Rauf, Abdul (2024) Hukum Akad Muzara’ah menurut Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover- Daftar Isi)
Skripsi Abdul Rauf Cover-DI .pdf - Published Version

Download (940kB)
[img] Text (Abdul Rauf 2013020028-BAB I)
Skripsi Abdul Rauf bab 1.pdf - Published Version

Download (653kB)
[img] Text (Abdul Rauf 2013020028-BAB III)
Skripsi Abdul Rauf bab 3.pdf - Published Version

Download (598kB)
[img] Text (Abdul Rauf 2013020028-BAB V-Daftar Pustaka)
Skripsi Abdul Rauf bab 5 Dp.pdf - Published Version

Download (527kB)
[img] Text (Abdul Rauf 2013020028-Full Text)
Abdul Rauf S.H .pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Mazhab Syafi’i dan Hambali tentang Hukum Akad muzara’ah. Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa melalukan akad muzara’ah tidak boleh sedangkan menurut Mazhab Hambali boleh melakukan akad muzara’ah. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah Hukum Akad Muzara’ah Menurut Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali. Adapun pertanyaan dalam penelitian ini 1) Dalil dan metode istinbath yang digunakan Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali dalam menetapkan hukum akad muzara’ah? 2) Apa penyebab perbedaan pendapat Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali dalam menetapkan hukum akad muzara’ah? 3) Manakah pendapat yang lebih kuat antara Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali tentang hukum akad muzara’ah? Jenis penelitian ini adalah dalam bentuk studi kepustakaan (literature study) dengan mengacu kepada kitab-kitab primer yang ditulis Mazhab Syafi’i dan Hambali serta buku-buku yang berkaitan dengan pembuatan skripsi ini diambil dari bahan-bahan tertulis dan juga diambil dari literatur lainnya yang sesuai. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Menurut ulama Mazhab Syafi’i bahwasanya tidak boleh melakukan muzara’ah berdasarkan dalil yang diriwayatkan oleh Muslim dari Rafi’ bin Khadij. Sedangkan ulama Mazhab Hambali mengatakan boleh melakukan muzara’ah berdasarkan hadis Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Bukhari Muslim yang memerintahkan penduduk Khaibar mengerjakan suatu lahan dan hasilnya dibagi sesuai kesepakatan. 2) Penyebab perbedaan pendapat tentang hukum akad muzara’ah dalam pandangan Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali dapat diketahui melalui dalil nash dan ijma’ yang mereka pergunakan dalam menguatkan pendapatnya. 3) Pendapat yang paling kuat adalah pendapat ulama Mazhab Hambali sebagimana dalil yang dirwayatkan oleh Bukhari dan Muslim karena kedudukan hadis tersebut lebih sahih dari hadis yang digunakan ulama Mazhab Syafi’i. Serta, pendapat tersebut lebih relevan jika melihat kemaslahatan masyarakat khususnya di Indonesia pada masa sekarang. Sebagaimana kaidah ushul fiqh berubahnya hukum dengan sebab berubahnya tempat, masa dan keadaan. Kata kunci: Hukum, Akad, Muzara’ah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Hukum, Akad, Muzara’ah
Subjects: Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Perbandingan Mazhab
Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Mu'amalah
Agama Islam > Fiqih (Hukum Islam) > Hukum Perjanjian dalam Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Mazhab
Depositing User: Ruang Baca Fakultas Syariah
Date Deposited: 02 Sep 2024 04:36
Last Modified: 02 Sep 2024 04:36
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/22109

Actions (login required)

View Item View Item