Masjid Rao Rao Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Akulturasi Budaya dalam Arsitektur Masjid pada Awal Abad XX M)

Syahrul, Rahmat (2018) Masjid Rao Rao Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Akulturasi Budaya dalam Arsitektur Masjid pada Awal Abad XX M). Masters thesis, UIN IB Padang.

[img] Text (Tesis Gabungan)
Masjid Rao Rao Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Akulturasi dalam Arsitektur Masjid Awal Abad XX) - Syahrul Rahmat.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)
[img] Text (cover)
1 cover.pdf - Published Version

Download (24kB)
[img] Text (lembar Pengesahan)
2 lembar pengesahan.pdf - Published Version

Download (481kB)
[img] Text (Kata Pengantar dan Abstrak)
3 pendahuluan.pdf - Published Version

Download (275kB)
[img] Text (BAB I)
4 BAB I.pdf - Published Version

Download (325kB)
[img] Text (BAB II)
5 BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (372kB)
[img] Text (BAB III)
6 BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
7 BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
8 BAB V.pdf - Published Version

Download (138kB)
[img] Text (DAFTAR KEPUSTAKAAN)
9 DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version

Download (259kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
10 lampiran.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BIODATA PENULIS)
11 BIODATA PENULIS.pdf - Published Version

Download (166kB)

Abstract

Syahrul Rahmat, 088162548, Masjid Rao Rao Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Akulturasi Budaya dalam Arsitektur Masjid Pada Awal Abad XX M), tesis konsentrasi Sejarah Kebudayaan Islam Program Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang, 2018. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah percampuran beberapa kebudayaan dalam sebuah objek, yaitu Masjid Rao Rao Kabupaten Tanah Datar, masjid ini dibangun pada awal XX M dan pada bangunan masjid terdapat lima kebudayaan dan arsitektur yang berbeda, kebudayaan dan arsitektur tersebut adalah Budaya Lokal, Budaya Islam, Budaya Hindu Budha, Budaya Eropa dan Budaya Cina. Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses akulturasi beberapa kebudayaan pada bangunan masjid dengan menganalisa proses akulturasi budaya yang terjadi di Tanah Datar pada awal abad XX M serta mengidentifikasi bagian-bagian bangunan masjid yang mengalami akulturasi. Metode yang digunakan ialah metode penelitian sejarah kritis yang dibantu dengan penelitian arkeologi. Beberapa langkah penelitian sejarah yang dilakukan adalah heuristik dengan mengumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan topik penelitian, sumber-sumber tersebut didapatkan dengan studi pustaka dan observasi lapangan. Setelah sumber terkumpul selanjutnya dilakukan seleksi dan klasifikasi sumber yang sesuai dengan permasalahan yang disebut dengan kritik sumber. Sumber-sumber tersebut kemudian dianalisis dengan merangkaikan fakta yang saling berkaitan hingga menghasilkan sintesis. Langkah terakhir adalah menuliskan hasil analisa tersebut ke dalam bentuk karya ilmiah. Sementara langkah-langkah penelitian arkeologi yang dimaksud adalah observasi, deskripsi, eksplanasi serta interprestasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan mengungkapkan bahwa Masjid Rao Rao Tanah Datar yang dibangun pada awal abad XX M mendapatkan pengaruh dari beberapa kebudayaan asing selain dari kebudayaan Islam. Kebudayaan-kebudayaan tersebut terlihat pada arsitektur bangunan. Pada beberapa bagian bangunan masjid setidaknya terdapat pengaruh budaya dan arsitektur lokal atau tradisional, Hindu Budha, Eropa serta Cina. Hadirnya beberapa kebudayaan tersebut di tengah-tengah masyarakat secara tidak langsung mempengaruhi kebiasaan masyarakat dalam menghadirkan kebudayaan dalam wujud benda. Tanpa menghilangkan nilai dari sebuah bangunan, beberapa kebudayaan asing dihadirkan ke dalam bangunan masjid yang sejatinya merupakan bangunan sakral bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah. Gaya arsitektur lokal pada Masjid Rao Rao dapat dilihat pada bentuk atap masjid yang memiliki gonjong serupa rumah gadang. Selain itu beberapa pemaknaan terhadap bangunan juga berkaitan erat dengan adat setempat, seperti adanya pemaknaan terhadap keberadaan suku hingga aturan adat. Gaya arsitektur Hindu Budha dapat dilihat dari atap masjid yang bertingkat, tingkatan ini pada tradisi Hindu Budha mengacu pada bangunan candi yang berundak-undak. Sementara itu gaya arsitektur Islam terlihat dari lengkungan yang menghubungkan tiang-tiang di bagian luar masjid. Lengkungan ini merupakan gaya arsitektur Islam yang telah digunakan pada bangunan Islam di kawasan Arab sejak abad ke VIII M. Selanjutnya penggunaan bahan berupa beton atau semen, marmer lantai, pintu berukuran besar merupakan pengaruh yang diberikan oleh kebudayaan Eropa. Kebudayaan Cina terlihat pada pengunaan keramik mimbar.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
D History General and Old World > DJ Netherlands (Holland)
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Users 43 not found.
Date Deposited: 29 Jun 2018 02:59
Last Modified: 29 Jun 2018 02:59
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/2144

Actions (login required)

View Item View Item