Sewa Menyewa Lapak Di Pasar Gantiang Ditinjau Dari Fiqh Muamalah (Studi Kasus di Nagari Koto Gadang Tanjung Raya Kabupaten Agam)

Safitri, Tita Mutia Dwi (2024) Sewa Menyewa Lapak Di Pasar Gantiang Ditinjau Dari Fiqh Muamalah (Studi Kasus di Nagari Koto Gadang Tanjung Raya Kabupaten Agam). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover-Daftar isi) COVER (1).pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (388kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Download (482kB)
	Text (BAB V Dan Daftar Pustaka) BAB V Dan DAPUS.pdf - Published Version Download (522kB)
	Text (Full Text) FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh praktek sewa menyewa lapak di pasar Gantiang yaitu pihak penyewa langsung menempati tempat yang kosong tanpa diawali dengan melakukan komunikasi kepada pihak pengelola dan penjaga pasar meminta biaya lebih hanya kepada orang baru yang menyewa lapak pasar, posisi tempat berjualan juga tidak ada ditentukan oleh pihak pengelola. Adapun tujuan penelitian: Pertama, untuk mengetahui bagaimanakah praktek sewa menyewa lapak di pasar Gantiang Nagari Koto Gadang Tanjung Raya Kabupaten Agam. Kedua, untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap sewa menyewa lapak di pasar Gantiang Nagari Koto Gadang Tanjung Raya Kabupaten Agam. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif (field research). Data lapangan diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan beberapa informan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Praktek sewa menyewa lapak di pasar Gantiang dalam bidang Aqad dan ijab qabul pelaksanaan yang dilakukan tidak ada menggunakan prosedur maupun perjanjian tetapi mereka hanya menggunakan sistem siapa cepat dia dapat, dalam bidang sewa penjaga pasar menagih biaya sewa lebih kepada orang baru yang menempati lapak pasar. Dalam bidang objek dan manfaat, Setiap pedagang mencari dimana tempat berdagang sendiri karena lapak yang ada di pasar Gantiang tidak ada ditentukan hanya ukuran saja ditentukan sebesar 1,5 m. Kedua, tinjauan fiqh muamalah terhadap praktik sewa menyewa lapak di pasar Gantiang tidak sesuai karena belum sepenuhnya memenuhi rukun dan syarat Ijarah tepatnya dalam akad dan harga sewa yang telah ditetapkan dalam hukum Islam dan fiqh muamalah. Beberapa bagian penting seperti kesepakatan formal antara pihak pengelola dan penyewa, penetapan harga yang adil, dan objek sewa yang jelas.

Actions (login required)

View Item