Masjid Asy-Syuhada di Nagari Cupak Solok (1952-2020)

Yenti, Safrina (2024) Masjid Asy-Syuhada di Nagari Cupak Solok (1952-2020). Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

	Text (Cover-Daftar Isi) Cover-Daftar isi.pdf - Published Version Download (739kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (452kB)
	Text (BAB II) BAB II (1).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (630kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Download (501kB)
	Text (Skripsi Safrina Yenti. Full teks) Skripsi Safrina Yenti. pdf.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya perhatian para akademisi untuk meneliti dan menelaah tentang masjid ini. Maka masjid ini menarik untuk di telusuri dengan menggunakan sumber-sumber yang ada. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang masjid yang pertama kali didirikan dan menggunakan bahan-bahan apa saja, serta menjelaskan kenapa Belanda menghancurkan masjid pertama dan kapan masjid tersebut di bangun kembali, selanjutnya mendeskripsikan tentang kenapa masjid tersebut di beri nama Masjid Asy-Syuhada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan langkah-langkah heuristik yaitu sebagai langkah awal penelitian untuk menelusuri dan mengumpulkan sumber. Selanjutanya kritik sumber penulis mencoba untuk membandingkan sumber-sumber yang di temukan sehingga mendapatkan fakta-fakta yang lebih akurat. Selanjutnya sintesis yaitu menafsirkan fakta-fakta yang di dapatkan. Kemudian yang terakhir historiografi. Hasil penelitian skripsi ini adalah Masjid Asy-Syuhada dahulunya namanya bukanlah itu, tetapi Masjid Lamo. Namun pada masa penjajahan di Kota Solok, Nagari Cupak merupakan salah satu sasaran dari penjajah Belanda. Masjid Lamo dan rumah masyarakat menjadi sasaran utama penembakan dari Belanda di Nagari Cupak. Setelah Belanda menghancurkan Masjid Lamo, bahan-bahan dari Masjid Lamo terdiri dari kayu dan atapnya terbuat dari ijuk, seiring perkembangan zaman atap Masjid Lamo di ganti dengan atap seng pada tahun 1920. Selanjutnya pada tahun 1952 Masjid Lamo di bangun kembali akan tetapi namanya diganti dengan Masjid Asy-Syuhada guna untuk mengenang para pahlawan yang telah syahid dalam peperangan.

Actions (login required)

View Item