Hafizah, Rumni (2024) STUDI ANALISIS PENAFSIRAN AS-SYAUKANI TENTANG AYAT-AYAT BERNUANSA TAQLID DALAM TAFSIR FATHUL QODIR. Post-Doctoral thesis, UIN Imam Bonjol Padang.
Text (Cover-Daftar Isi)
COVER-DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB_I[1].pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (BAB III)
BAB_III[1].pdf - Published Version Download (544kB) |
|
Text (BAB V-Daftar Pustaka)
BAB_V-_DAFTAR_PUSTAKA[1].pdf - Published Version Download (490kB) |
|
Text (Teks Lengkap)
FULL TEKS.pdf - Updated Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dari keunikan dari pendapat as-Syaukani tentang taqlid. As-Syaukani adalah salah satu ulama yang tegas dalam melarang taqlid. Dalam Muqaddimah tafsirnya Ia mengingkari perbuatan taqlid secara keseluruhan, namun bagaimana Imam As-Syaukani memposisikan larangan tersebut dengan Qs. An-Nahl yang menyatakan bahwa perintah bagi orang awam untuk bertanya kepada ahli ilmu. Untuk mengumpulkan informasi tentang pembahasan ini digunakan studi Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan membaca dan mengumpulkan serta meneliti buku-buku yang terkait dengan pembahasan ini. Dalam penelitian ini juga digunakan pendekatan studi tokoh, historis dan studi naskah. Penulis membatasi pembahasan ini kepada penafsiran As-Syaukani tentang ayat-ayat yang bernuansa taqlid yang terdapat dalam kitab tafsirnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dekkriptif yaitu menjelaskan dan menganalisa dari pendapat Imam As-Syaukani terhadap kajian taqlid. Sumber data primer yang penulis gunakan adalah tafsir Fathul Qodir Imam As-Syaukani, sedangkan data sekundernya adalah kitab Qaulu Mufid fi Hukmi Taqlid dan kitab Irsyadul Fuhul As-Syaukani, sumber-sumber lain yang berkaitan dengan tema penulis, baik dalam bentuk tafsir, buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa taqlid dalam pandangan Imam As-Syaukani adalah beramal atau menerima suatu pendapat tanpa mengetahui dalilnya. Menurutnya bahwa orang awampun ada keharusan untuk berijtihad dan ijtihad yang dilakukan oleh mereka yang awam adalah bertanya tentang dalil. Bentuk dan macam-macam taqlid menurut as-Syaukani memeliki beberapa aspek: Pertama, had dan batasan taqlid, menurutnya taqlid adalah beramal atau menerima perkataan orang lain tanpa ada hujjah yang membenarkan. Baik dia seorang mujtahid atau tidak apalagi orang awam. Kedua, taqlid dalam masalah ‘Aqliyah, menurut Imam As-Syaukani tidak bolehnya taqlid dalam masalah tauhid atau akidah. Seseorang wajib menggunakan ijtihad atau akal fikiran berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah. Ketiga, dalam masalah Syar’iyyah Furuiyyah menurut Imam As-Syaukani dalam masalah furu’iyyah wajib juga menggunakan ijtihad dan batal taqlid. Penafsiran as-Syaukani tentang ayat-ayat taqlid, terdapat beberapa tema larangan taqlid yaitu: taqlid buta kepada ajaran nenek moyang, taqlid kepada ajaran ruhban, taqlid kepada kesyirikan, taqlid buta terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya
Item Type: | Thesis (Post-Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Taqlid, As-Syaukani, Tafsir fathul Qodir |
Subjects: | Agama Islam Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Magister > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | Pusat Riset Pascasarjana |
Date Deposited: | 01 Apr 2024 06:11 |
Last Modified: | 01 Apr 2024 06:11 |
URI: | http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/20985 |
Actions (login required)
View Item |