Resiliensi Atlet Penyandang Tunadaksa Non Bawaan di NPCI (National Paralympic Committe Indonesia) Kota Padang.”

Wildayati, Rini (2024) Resiliensi Atlet Penyandang Tunadaksa Non Bawaan di NPCI (National Paralympic Committe Indonesia) Kota Padang.”. Skripsi thesis, FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA.

[img] Text (COVER)
RINI WILDAYATI 1715040047 - COVER.pdf - Published Version

Download (883kB)
[img] Text (BAB I)
RINI WILDAYATI 1715040047 - BAB I.pdf - Published Version

Download (368kB)
[img] Text (BAB III)
RINI WILDAYATI 1715040047 - BAB III.pdf - Published Version

Download (168kB)
[img] Text (BAB V)
RINI WILDAYATI 1715040047 - V.pdf - Published Version

Download (303kB)
[img] Text
RINI WILDAYATI - FULL SKRIPSI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Individu yang awalnya memiliki kondisi fisik normal kemudian menjadi tunadaksa non bawaan akan mudah mengalami gangguan psikologis, seperti tidak percaya diri, mudah putus asa serta kehilangan ambisi untuk masa depan. Namun, berbeda bagi AI dan IAF dalam usia muda dan mengalami keterbatasan fisik, membuat mereka tetap berprestasi sebagai atlet tunadaksa. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses resiliensi AI dan IAF serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Subjek pada penelitian ini adalah atlet tunadaksa non bawaan yaitu AI dan IAF, sedangkan sebagai informan adalah sekretaris NPCI kota Padang, anggota NPCI kota Padang, sepupu serta sahabat subjek. Berdasarkan hasil penelitian AI dan IAF memiliki proses resiliensi kecuali terhadap tiga aspek. Pertama regulasi emosi, AI akan memutus kontak dengan orang-orang yang menjadikannya bahan candaan mengenai kondisinya sedangkan IAF akan kesal dan memilih untuk tidak menggubris orang-orang yang memandang rendah dirinya. Kedua mengontrol impuls, AI akan memilih untuk banyak berinteraksi dengan sesama penyandang disabilitas sedangkan IAF mampu berinteraksi dengan siapapun. Ketiga optimis, IAF masih memiliki keraguan terhadap masa depannya karena kondisi yang sekarang sedangkan AI memiliki optimis yang besar, terlihat dari keinginannya untuk bisa menyelesaikan pendidikan hingga S3. Faktor yang mempengaruhi AI dan IAF adalah individu, keluarga serta eksternal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Resiliensi, atlet, tunadaksa non bawaan
Subjects: U Umum (General) > Psikologi
U Umum (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Psikologi Islam
Depositing User: Ruang Baca FUSA
Date Deposited: 01 Apr 2024 04:01
Last Modified: 01 Apr 2024 04:01
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/20797

Actions (login required)

View Item View Item