Kearifan Lokal Melayu dan Minangkabau dalam Juz'Amma Tafsir Al-Azhar

Bastian, Randa (2024) Kearifan Lokal Melayu dan Minangkabau dalam Juz'Amma Tafsir Al-Azhar. Skripsi thesis, UIN Imam Bonjol Padang.

[img] Text (Cover)
cover.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB 1)
BAB I.pdf - Published Version

Download (699kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version

Download (680kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V dan daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (526kB)
[img] Text (Full Text)
Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanyainteraksi dialogis antara ajaran Islam (Al-Qur’an) dengan kearifan lokal berupa bahasa, budaya, dan tradisi lokal dalam tafsir Al-Qur’an. Penelitian ini memfokuskan tentang kearifan lokal bersifat verbal dalam tafsir Buya Hamka yang berjudul Juz’amma Tafsir Al-Azhar. Dengan rumusan masalah bagaimana bentuk kearifan lokal Melayu dan Minangkabau dalam penafsiran Juz’amma Tafsir Al-Azhar dan apa urgensi adanya kearifan lokal Melayu dan Minangkabau dalam penafsiran Juz’amma Tafsir Al-Azhar. Adapun tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk kearifan lokal dan urgensi adanya kearifan lokal Melayu dan Minangkabau dalam penafsiran Juz’amma Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan sumber data primer kitab tafsir karya Buya Hamka berjudul Juz’amma Tafsir Al-Azhar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interpretative yang bermaksud menekankan kepada pemberian penjelasan atas penafsiran Buya Hamka serta menerima teks penafsiran apa adanya, kemudian memberikan berbagai keterangan yang bisa memperjelas teks penafsiran yang berbentuk kearifan lokal yang dimasukkan Buya Hamka dalam penafsiran. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analisis. Berdasarkan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini berupa konsep lokalitas dan kearifan lokal bersifat verbal maka bentuk kearifan lokal Melayu dan Minangkabau yang terdapat pada Juz’amma Tafsir Al-Azhar karya Hamka terbagi menjadi dua kategori yaitu (1) penggunaan bahasa lokal atau istilah lokal berupa tetuang, datuk, sukat, gantang, buyung, awak, tertanah, tepung tawar, sitawar-sidingin, dan gelang-gelang, tinggam, gasing. (2) penggunaan peribahasa atau pepatah melayu dalam penafsiran berupa hidup segan mati tak mau, di laut ranjau dihamburi, nasi dimakan rasa sekam, air diminum rasa duri, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, makan hati berulam jantung, malu bertanya sesat dijalan, bersutan dimata beraja di hati, duduk seorang bersempit-sempit duduk ramai berlapang-lapang. Sedangkan urgensi adanya kearifan lokal Melayu dan Minangkabau yang terdapat pada Juz’amma Tafsir Al-Azhar karya Hamka adalah sebagai jalan kemudahan dalam memahami dan menangkap pesan-pesan yang terkandung di dalam Al-Qur’an bagi masyarakat lokal dan menjadi pembaharuan dalam kajian tafsir di Nusantara.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kearifan Lokal, Melayu, Minangkabau, Juz’ Amma Tafsir Al-Azhar
Subjects: Agama Islam > Al-Qur'an dan Ilmu Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ruang Baca FUSA
Date Deposited: 29 Mar 2024 03:39
Last Modified: 29 Mar 2024 03:39
URI: http://repository.uinib.ac.id/id/eprint/19789

Actions (login required)

View Item View Item